Pertamina Sudah Habiskan US$ 3,68 Miliar Dana Capex untuk Pengembangan Infrastruktur Gas dalam Satu Dekade Terakhir
Pasardana.id - Pertamina berkomitmen mengembangan infrastruktur gas di Tanah Air demi mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Tak heran jika selama 10 tahun terakhir, PT Pertamina (Persero) mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan infrastruktur gas senilai US$ 3,68 miliar atau sekitar Rp 45,7 triliun.
Belanja modal infrastruktur gas tersebut, dialokasikan untuk tiga sektor yaitu liquefaction, pipa, dan regasifikasi.
Pertamina menilai infrastruktur gas bakal menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi saat ini, sebagian besar lapangan minyak dan gas (migas) yang berproduksi di Indonesia berada di daerah terpencil serta minim fasilitas.
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh banyak infrastruktur untuk mempermudah distribusi gas," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Jumat (30/12/12).
Dijelaskan, bukti kesungguhan Pertamina dalam mengembangkan infrastruktur gas antara lain melalui proyek pembangunan jaringan pipa.
Bila pada 2014 panjang pipa yang terbangun baru 1.673 kilometer (km), namun pada akhir 2016 diproyeksikan naik mencapai 2.580 km. Begitu pula halnya jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum dan Mobile Refueling Unit (MRU) dari 25 pada 2014 naik menjadi 56 pada akhir 2015. Sementara jaringan gas dari 41.700 sambungan rumah tangga (SR) pada 2014 naik menjadi 89.300 SR pada akhir 2016.
"Hingga akhir September 2016, Pertamina telah menyelesaikan proyek infrastruktur gas, antara lain pipa transmisi Belawan-KIM-KEK, tujuh SPBG-APN di Depok, Subang Kota, Subang wilayah pantai utara, Citeuruep, Cirebon, Bogor, dan Balikpapan serta jaringan gas di Bulungan, Bekasi, Lhokseumawe, Lhoksukon, Pekanbaru, dan Sidoarjo II," papar Wianda.
Saat ini, proyek yang masih berjalan adalah pipa transmisi gas dari Muara Karang-Muara Tawar, dan Gresik-Semarang. Adapun proyek Porong-Grati sudah gas in pada pertengahan November 2016. Selain itu, dua SPBG APN di Jadebotabek dan Prabumulih serta tiga SPBG ABI PNA di Jakarta.
"Pengembangan infrastruktur gas ini juga ditopang oleh transportasi gas. Hingga September 2016, Pertamina merealisasikan transportasi sebanyak 393,22 BSCF dari sepanjang tahun lalu 531 BSCF. Sedangkan niaga gas atau total gas mencapai 529,93 BBT dan regasifikasi liqufied natural gas (LNG) sebesar 21.925,06 BSCF," tandas dia.

