Konsolidasi ATM Dorong Penurunan Biaya Transaksi

foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan meluncurkan 10.000 unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) pada akhir 2016. Langkah ini dilakukan dengan pembahasan tarif atau biaya transaksi dalam Himbara.

"Sinergi ini diyakini akan membuat biaya tarik tunai beda bank sesama anggota Himbara akan semakin murah," kata Deputi Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lainnya Kementerian BUMN, Gatot Trihargo di Jakarta baru-baru ini.

Tarif atau biaya transaksi rendah yang dimaksud seperti biaya tarik tunai anggota Himbara akan digratiskan dari tarif sebelumnya sebesar Rp 500 per transaksi. Begitupula biaya transaksi transfer antarbank BUMN turun 90% menjadi Rp 500 dari Rp 4.000.

"Kesepakatan terkait tarif baru akan rampung sebelum proses integrasi 10.000 ATM bank BUMN," ujarnya.

Sementara itu, informasi dari jajaran direksi bank BUMN menyebutkan biaya tarik tunai bagi kartu bank-bank Himbara tidak dikenakan biaya. Sebelumnya, tarik tunai dikenakan tarif Rp 500 per transaksi.

Hal serupa pada transaksi cek saldo dari biaya sebelumnya Rp 4.000. Untuk transfer antarbank masih dipungut biaya beragam yaitu Rp 4.000 per transaksi untuk transfer antarbank BUMN dan Rp6.500 untuk transfer antarbank nonBUMN.

"Nasabah bank BUMN akan menikmati biaya lebih murah ketika melakukan transaksi pembayaran di jaringan ATM Link," kata Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dijelaskan, kebijakan ini diharapkan menarik masyarakat bertransaksi di jaringan ATM Link. Kemudian, mereka membuka tabungan di bank-bank tersebut.

"Bankir-bankir BUMN sudah setuju untuk menghapuskan biaya tarik tunai di ATM Link, tapi tarik tunai di ATM bank BUMN reguler tetap tarif yang sama," ujar Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sementara itu, sebanyak 10.000 unit ATM Link Himbara dipasok BRI, BNI, dan Bank Mandiri masing-masing sebesar 3.000 unit ATM serta sisanya Bank Tabungan Negara (BTN).

Hal ini belum termasuk 60.000 unit ATM bank BUMN yang akan dikonversi menjadi ATM Link Himbara pada 2019 yang dilakukan secara bertahap.

Dari angka ini sebanyak 10.000 unit ATM dikonversi menjadi ATM Link Himbara pada akhir 2016 sebelum atau sesudah izin pembentukan perusahaan switching Himbara diterbitkan Bank Indonesia (BI).

Apabila izin dari BI belum juga keluar, maka ATM Link Himbara masih akan menggunakan platform ATM masing-masing bank.

Asal tahu saja, ATM Link Himbara akan hadir di areal publik seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, kantor Pegadaian, pusat perbelanjaan, dan Alfarmart.

Kini sebanyak 50 unit ATM ini tersebar di Indonesia. Mesin-mesin ini berada di 24 booth ATM Himbara sampai 17 Oktober 2016.