Laba Bank OCBC NISP Naik 12,5%, Harga Sahamnya Turun 7,8%

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat kinerja keuangan yang cukup memuaskan. Betapa tidak, pada Januari-September 2015, NISP berhasil meraih laba Rp1,060 triliun, naik 12,5% dibanding laba NISP pada periode yang sama 2014 sebesar Rp942,26 miliar Namun, pertumbuhan keuangan tersebut tidak diikuti dengan kinerja sahamnya di BEI.

 

Dari laporan keuangan NISP per September 2015 yang dirilis, Selasa (27/10) disebutkan, pendapatan bunga bersih perseroan mencapai Rp3,116 triliun, naik 12,4% dibandingkan Rp2,772 triliun per September 2014. Adapun pendapatan operasional selain bunga NISP turun 6,3% menjadi Rp705,09 miliar dari Rp752,42 miliar per September 2014.

 

Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban operasional selain bunga sebesar 13,3% menjadi Rp1,7 triliun per September 2015. Akan tetapi, laba operasional NISP tetap tumbuh sebesar 12%, dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,41 triliun per September 2015.

Hingga akhir September 2015, dana pihak ketiga (DPK) NISP naik 15% menjadi Rp91,2 triliun dibanding Rp79,5 triliun. Kredit yang disalurkan NISP naik 23% menjadi Rp82,08 triliun per September 2015. Rasio kecukupan modal atau CAR (capital aediquacy ratio) NISP tercatat 17,3% dan marjin bunga bersih 3,9%. Adapun rasio kredit bermasalah NISP tercatat 1,3%, jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%.

 

Sayang, kinerja keuangan perseroan yang bertumbuh belum berimbas terhadap harga sahamnya di bursa. Ini tampak dari harga saham NISP yang turun 7,8% sepanjang perdagangan tahun 2015 ini, yakni dari Rp1.350 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp1.245 per unit pada 26 Oktober 2015. Likuiditas saham NISP juga kurang bagus. (*)