ANALIS MARKET (02/9/2025): Diperkirakan Tekanan Jual Mereda
Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (01/09), IHSG ditutup melemah -94,43 poin (- 1,21%) ke level 7.736,07.
IHSG mengalami pelemahan dipengaruhi oleh aksi panic selling dari pelaku pasar domestik yang merespons meningkatnya ketegangan politik dalam negeri, ditandai dengan aksi demonstrasi di sejumlah wilayah yang tidak kondusif, sekaligus menjadikan bulan September sebagai bulan dengan tren historis pelemahan selama 10 tahun terakhir.
Di tengah tekanan tersebut, terdapat sinyal positif dari sektor manufaktur dengan Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik ke level 51,5 pada Agustus 2025 yang menunjukkan kondisi ekspansi setelah empat bulan berturut-turut berada di zona kontraksi.
Di sisi eksternal, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September 2025 pun meningkat tajam hingga 89%, yang bisa menjadi dukungan bagi aliran modal ke pasar berkembang seperti Indonesia, meskipun dampaknya belum cukup mengatasi volatilitas internal yang masih dominan.
Sementara itu, Wall Street tadi malam libur hari bursa.
Sedangkan bursa Eropa kompak menguat, seperti CAC 40 (+0,05%), FTSE 100 (+0,10%), & DAX (+0,57%).
Penguatan tersebut seiring harapan bahwa adanya tren penurunan suku bunga global.
Sektor pertahanan menjadi sorotan setelah Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa Uni Eropa sedang menyiapkan "rencana yang cukup rinci" untuk penugasan militer potensial ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan pasca-konflik yang didukung sepenuhnya oleh kemampuan AS.
Rheinmetall melonjak lebih dari +3,2%, sedangkan BAE Systems, Airbus, Rolls-Royce, dan Leonardo naik antara +1% hingga +4,5%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, IHSG pada perdagangan hari ini, diperkirakan tekanan jual sudah mereda seiring mulai adanya katalis positif dari data domestik, dimana PMI Manufaktur (Agustus-25) sudah masuk zona ekspansif, neraca perdagangan surplus (Jul-25), dan komitmen pemerintah untuk memperbaiki masukanmasukan dari para demonstran,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (02/9).

