Indeks Kospi Melonjak 2,02 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 52,31 poin, atau sekitar 2,02 persen, pada Senin (26/5/2025), menjadi 2.644,4 yang merupakan angka penutupan tertinggi sejak 24 Februari lalu.

Volume perdagangan moderat mencapai 374,09 juta saham senilai 8,26 triliun won atau sekitar US$6,05 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 633 berbanding 260.

Seperti dilansir Yonhap News, indeks Kospi melonjak dipicu penguatan saham sektor teknologi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pengenaan tarif 50 persen terhadap produk-produk impor dari Uni Eropa sampai 9 Juli.

Investor institusi dan asing masing-masing meraup saham senilai 416,98 miliar won dan 102,16 miliar won, sedangkan investor ritel melepas saham senilai 500,82 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 0,92 persen dan 1,5 persen. Saham perusahaan manufaktur baterai mobil elektrik LG Energy Solution dan Samsung SDI masing-masing melambung 3,73 persen dan 3,62 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing meningkat 2,66 persen dan 0,2 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan Kia Motors masing-masing menguat 1,11 persen dan 1,15 persen.

Saham perusahaan kimia LG Chem meroket 12,91 persen. Saham perusahaan baja POSCO Holdings melambung 3,43 persen.

Saham perusahaan pertahanan Hanwha Aerospace naik 0,36 persen. Saham perusahaan keuangan KB Financial dan perusahaan operator portal internet Naver masing-masing melonjak 3,03 persen dan 2,68 persen.

Nilai tukar won menguat terhadap dolar AS, naik 11,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.364,4 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,22 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 0,1 poin menjadi 8.361. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Filipina, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand melemah, sedangkan Bursa Vietnam menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 1,53 poin, atau sekitar 0,05 persen, menjadi 3.346,84. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 318,93 poin, atau sekitar 1,35 persen, menjadi 23.282,33.