ANALIS MARKET (20/5/2025): Ada Potensi Pergerakan Sideways pada Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Senin (19/5).  

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 1 basis poin (bp) ke level 6,50%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 2 bp ke level 6,85%.  

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 bp ke level 6,87%.  

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,79%-6,99%. 

Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp14,7 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp20,1 triliun.  

FR0103 dan FR0086 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp4,2 triliun dan Rp2,4 triliun.  

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,3 triliun. 

Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis 0,07%, bergerak dari level Rp16.445/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.434/US$ kemarin. 

Dari eksternalIndikator global menunjukkan sentimen yang cenderung sedikit negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).  

Yield curve UST 5-tahun meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 4,07%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,46%.  

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 84bp.  

Para market participant menanti hasil RDG BI yang akan diselenggarakan pada 20-21 Mei.  

Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 20 Mei 2025 dengan target indikatif sebesar Rp26 triliun dan target maksimal 150% dari target indikatif (Rp39 triliun).  

Pada Lelang SUN sebelumnya tanggal 6 Mei 2025, total incoming bid mencapai Rp80,9 triliun.  

Menilai situasi pasar terkini, diperkirakan total incoming bid pada lelang hari ini akan berada di kisaran Rp60-90 triliun. 

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi pergerakan sideways pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0091, FR0100, FR0068, FR0103,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (20/5).