ANALIS MARKET (20/2/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, pada sesi perdagangan kemarin (19/2), harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup lebih rendah dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 4 bp menjadi 6,56%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 4 bp menjadi 6,79%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 4 bp menjadi 6,81%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,72 - 6,92%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp25,9 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp49,9 triliun.
FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp7,0 triliun dan Rp6,0 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,0 triliun.
Pada RDGBI yang diselenggarakan pada 18-19 Februari 2025, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 5,75%.
BI menilai keputusan tersebut konsisten dengan upaya menjaga eksepktasi inflasi tetap terkendai, stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
BI menilai masih terdapat ruang pemangkasan suku bunga di waktu mendatang dengan tetap mempertimbangkan kondisi nilai tukar Rupiah.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,29%, bergerak dari level Rp16.278/US$ di hari Selasa menjadi Rp16.325/US$ di hari Rabu.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif. Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun turun sebesar 3bp menjadi 4,37%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 2bp menjadi 4,53%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 69bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0094, FR0087, FR0091,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Kamis (20/2).

