ANALIS MARKET (19/2/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mencatatkan penguatan pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 2 bp menjadi 6,52%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp menjadi 6,75%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1bp menjadi 6,77%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,72 - 6,92%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp49,9 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,8 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp16,0 triliun dan Rp15,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp827,5 miliar.
Di sisi lain, data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp84,0 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SUN sebelumnya tanggl 4 Februari lalu yang mencapai Rp77,1 triliun.
Dari kedelapan seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp30 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp26 triliun.
Sementara itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,31%, bergerak dari level Rp16.228/US$ di hari Senin menjadi Rp16.278/US$ di hari Selasa.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 7bp menjadi 4,40%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 8bp menjadi 4,55%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 68bp.
Para market participant menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan diumumkan hari ini (19/2).
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0090, FR0094, FR0099, FR0065,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (19/2).

