ANALIS MARKET (05/3/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan kemarin (04/3).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 7 bp menjadi 6,62%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) tidak bergerak di level 6,87%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 bp menjadi 6,87%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,75% – 7,03%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp50,8 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,9 triliun.

FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp16,8 triliun dan Rp14,3 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,8 triliun.

Selain itu, data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp75,8 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SUN sebelumnya tanggal 18 Februari lalu yang mencapai Rp84,0 triliun.

Dari kedelapan seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp30 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp26 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,21%, bergerak dari level Rp16.480/US$ di hari Senin menjadi Rp16.445/US$ di hari Selasa.

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,01%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 6bp menjadi 4,22%.

Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 79bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0090, FR0094, FR0095, FR0065,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (05/3).