ANALIS MARKET (09/12/2025): Antisipasi Demand yang Terbatas untuk SBN Berdenominasi Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) cenderung sedikit melemah terbatas pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 2 basis poin (bp) menjadi 5,66%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 1 bp menjadi 6,19%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 bp menjadi 6,21%.

Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,11% - 6,35%.

Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp15,9 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,5 triliun.

FR0104 dan PBS030 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,9 triliun dan Rp2,6 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp6,7 triliun.

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,28%, bergerak dari level Rp16.648/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.695/US$ kemarin.

Sementara itu, per Selasa (09/12) pagi ini, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing meningkat sebesar 3bp menjadi 3,75% dan 4,17%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 72bp.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe mengatakan, bahwa para market participant menanti hasil FOMC Meeting yang akan diumumkan pada 10 Desember mendatang.

“Mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi demand yang terbatas untuk Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0100, FR0068, FR0103, FR0098, FR0106,” sebut Amir Dalimunthe dalam riset Selasa (09/12).