ANALIS MARKET (15/12/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Bergerak Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (12/12), IHSG ditutup menguat +40,02 poin (+0,46%) ke level 8.660,50.

Penguatan IHSG didorong saham-saham berkapitalisasi besar non-perbankan, seperti BRMS (+24,87%), AMMN (+5,91%), ASII (+2,33%), BREN (+1,32%), & BRPT (+1,92%).

Dari sisi kebijakan, menurut sumber Reuters, Indonesia menargetkan penyelesaian negosiasi tarif dengan Amerika Serikat sebelum akhir tahun.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat untuk menuntaskan poin-poin yang tercantum dalam Leaders’ Declaration pada 22 Juli lalu.

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG berhasil menguat +0,32% dengan ditopang penguatan sektor Energy (+6,49%), Basic Materials (+4,56%), dan Healthcare (+3,13%).

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, seperti DJIA (- 0,51%), S&P 500 (-1,07%), & Nasdaq (-1,69%).

Pelemahan tersebut disebabkan penurunan tajam di saham-saham teknologi besar, dipimpin oleh Broadcom, memicu pergeseran investasi ke sektor siklikal dan defensif.

Broadcom terkoreksi -11,4%, kemudian disusul pelemahan Nvidia (-3,3%), Oracle (-4,5%), Palantir (-2,1%), AMD (-4,8%), dan Micron (-6,7%).

Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap margin dan peningkatan kehatihatian terhadap saham terkait AI, meski dukungan dari pemotongan suku bunga oleh The Fed tetap memperkuat sentimen pasar secara keseluruhan.

Pejabat Federal Reserve dari Cleveland menunjukkan preferensi terhadap kebijakan yang sedikit lebih ketat untuk menekan inflasi.

Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+1,05%), S&P 500 (-0,63%), & Nasdaq (-1,62%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (15/12).