ANALIS MARKET (24/11/2025): Antisipasi Demand yang Stabil untuk SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada sesi perdagangan terakhir pekan lalu.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 4 basis poin (bp) ke level 5,49%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 2 bp ke level 6,16%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 bp ke level 6,18%.
Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp25,8 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp16,2 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,7 triliun dan Rp2,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,3 triliun.
Berdasarkan Laporan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah Bank Indonesia (BI), investor nonresiden mencatat beli neto sebesar Rp2,29 triliun pada periode transaksi 17–20 November 2025.
Flow tersebut berasal dari beli neto Rp3,93 triliun di pasar saham dan Rp2,66 triliun di pasar SBN, serta jual neto Rp4,30 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 20 November 2025 (berdasarkan data setelmen), nonresiden mencatat jual neto sebesar Rp32,17 triliun di pasar saham, Rp143,83 triliun di SRBI, serta Rp6,52 triliun di pasar SBN.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,12%, bergerak dari level Rp16.736/US$ di hari Kamis menjadi Rp16.716/US$ di hari Jumat.
Sementara itu, per posisi Jumat (21/11), indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 6bp dan 4bp menjadi 3,62% dan 4,06%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 2bp menjadi 78bp.
Secara week-over-week, yield curve UST 10-tahun turun sebesar 8bp.
Di sisi lain, CDS 5-tahun Indonesia ditutup 3bp lebih tinggi dibandingkan minggu sebelumnya dan Rupiah melemah sebesar 0,05% terhadap US$.
Dengan kondisi indikator yang mixed tersebut, yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) mencatatkan peningkatan mingguan sebesar 5bp menjadi 6,18%.
“Mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kami mengantisipasi demand yang stabil untuk Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi Rupiah. Kami memproyeksikan weekly range untuk yield SUN 10-tahun pada periode 24-28 November di kisaran 6,02%-6,26%. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0100, FR0068, FR0103, FR0075, FR0098, FR0079, FR0083,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Senin (24/11).

