ANALIS MARKET (10/1/2025) : IHSG Mencoba untuk Teknikal Rebound

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (09/1), IHSG ditutup turun 0.22%, dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp66 Miliar.

Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, TLKM, ASII, MDKA dan BMRI.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street bergejolak pada perdagangan Kamis (9/1). Hal itu seiring dengan investor mengevaluasi potensi pemangkasan suku bunga The Fed di tengah tekanan inflasi yang terus berlangsung. Indeks S&P 500 ditutup naik 0,16% pada level 5.918,25 dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,25% menjadi 42.635,20. Sedangkan, Nasdaq Composite turun tipis 0,06% ke 19.478,88. Risalah dari pertemuan The Fed pada Des-24 menunjukkan hampir seluruh peserta rapat sepakat bahwa risiko kenaikan inflasi telah meningkat. Hal ini menambah kekhawatiran investor bahwa pemangkasan suku bunga yang diharapkan mungkin lebih sedikit dari perkiraan tahun ini. Tingkat imbal hasil obligasi AS 10 tahun sempat menyentuh 4,7%, mendekati level yang terakhir kali terlihat pada akhir April 2024. Setelah mencerna sejumlah data ekonomi minggu ini, perhatian investor kini beralih ke laporan tenaga kerja Desember yang akan dirilis pada Jumat (10/1). Di sisi lain, saham Palantir melemah 2,5%. Sementara itu, saham produsen chip Advanced Micro Devices (AMD) turun 4,3% setelah mengalami penurunan peringkat oleh HSBC.

Di sisi lain, Pasar Asia-Pasifik berada di zona merah pada perdagangan Kamis (9/1). Risalah pertemuan The Fed terbaru menunjukkan kemungkinan suku bunga akan tetap tinggi disebabkan inflasi terus meningkat. Di sisi lain, Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok naik sebesar 0,1% YoY pada Des-24 setelah melaporkan pertumbuhan sebesar 0,2% pada Nov-24. sementara itu, Indeks Harga Produsen (IHP) Tiongkok turun sebesar 2,3% YoY pada Des-24, setelah penurunan sebesar 2,5% pada Nov-24. Di China, CSI 300 turun 0,25% dan Shanghai Composite turun 0,58%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,94%, sementara indeks Topix turun 1,23%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,24%. Sedangkan, Kospi Korea Selatan naik tipis 0,03%, dan Kosdaq naik 0,54%. Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong melemah 0,20% dan Taiex Taiwan menurun 1,39%.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (10/1), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini masih akan mencoba untuk teknikal rebound. Support IHSG: 7000-7020 dan Resist IHSG: 7120-7150.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar diperdagangan hari ini, yaitu: MAPA, PWON, BREN, MDKA, ANTM, dan ADMR.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

MAPA, Spec Buy dengan area beli di 1020, cutloss jika break di bawah 995. Jika tidak break di bawah 995, potensi naik ke 1040-1060 short term.

PWON, Spec Buy dengan area beli di 378, cutloss jika break di bawah 372. Jika tidak break di bawah 372, potensi naik ke 384-388 short term.

BREN, Spec Buy dengan area beli di 10225, cutloss jika break di bawah 9850. Jika tidak break di bawah 10225, potensi naik ke 10500-10900 short term.

MDKA, Spec Buy dengan area beli di 1320, cutloss jika break di bawah 1300. Jika tidak break di bawah 1300, potensi naik ke 1400-1460 short term.

ANTM, Spec Buy dengan area beli di 1420, cutloss jika break di bawah 1390. Jika tidak break di bawah 1420, potensi naik ke 1440-1470 short term.

ADMR, Spec Buy dengan area beli di 1030, cutloss jika break di bawah 1000. Jika tidak break di bawah 1030, potensi naik ke 1060-1080 short term.