ANALIS MARKET (07/8/2024) : Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah Berpotensi Bergerak Fluktuatif

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan melemah pada sesi perdagangan kemarin (06/8).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 7 basis poin menjadi 6,67%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 3 basis poin menjadi 6,80%.

Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1 basis poin menjadi 6,82%.

“Level yield curve 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,74-6,95%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Rabu (07/8).

Di sisi lain, Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp34,0 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11,9 triliun.

FR0101 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp13,6 triliun dan Rp5,1 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,9 triliun.

Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp66,99 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SUN sebelumnya yang mencapai Rp57,19 triliun.

Dari kedelapan seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp23 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan target indikatif sebesar Rp22 triliun.

Sedangkan data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,15%, bergerak dari level Rp16.189/US$ di hari Senin menjadi Rp16.165/US$.

Sementara itu, dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif untuk pasar obligasi, tergambar dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 11 bp menjadi 3,73%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 12 bp menjadi 3,90%. Sementara Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun tipis sebesar 1 bp menjadi 81 bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0086, FR0056, FR0090, FR0101, FR0085, FR0073, FR0054, FR0058, FR0096,” sebut analis BNI Sekuritas.