ANALIS MARKET (01/8/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand Terhadap SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (31/7).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 3 basis poin menjadi 6,69%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 3 basis poin menjadi 6,89%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 basis poin menjadi 6,91%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,82-7,10%.
Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp14,6 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,3 triliun.
FR0100 dan FR0081 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp4,3 triliun dan Rp1,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,6 triliun.
Adapun data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,25%, bergerak dari level Rp16.300/ US$ di hari Selasa menjadi Rp16.260/US$.
Di sisi lain, dari eksternal, US Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga Federal Funds Rate (FFR) di kisaran 5,25-5,50% pada FOMC Meeting tanggal 30-31 Juli 2024.
Terkait potensi pemangkasan FFR di bulan September mendatang, Chairman Jerome Powell menyatakan opsi tersebut masih dipertimbangkan, tergantung perkembangan data ke depan.
Berdasarkan data CME FedWatch Tool, mayoritas para market participant mengantisipasi the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada FOMC Meeting berikutnya.
Indikator global menunjukkan sentimen yang positif, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 6bp dari hari sebelumnya menjadi 3,97%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 6bp menjadi 4,09%. Sementara CDS 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 74bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0052, FR0085, FR0073, FR0054, FR0091, FR0058, FR0096, FR0065, FR0100,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Kamis (01/8).

