IPCC Optimistis Pendapatan Tumbuh Dikisaran 5-15% di 2024
Pasardana.id - Manajemen PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IDX: IPCC) optimistis pendapatan perseroan bisa tumbuh dikisaran 5-15% sepanjang tahun 2024 ini.
Sederet strategi pun telah disiapkan untuk mencapai target pertumbuhan tersebut.
Salah satunya, menjalin kerjasama strategis dengan produsen mobil besar asal Tiongkok, seperti BYD.
“Kami berharap, akan menerima sekitar 30.000 unit kendaraan dari BYD tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari strategi IPCC untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume distribusi kendaraan,” kata Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC, di Jakarta, Selasa (30/7).
Selain itu, lanjut Sugeng, IPCC juga mulai menangani pusat distribusi pra-pengiriman (PDC) untuk beberapa merek ternama seperti BMW, Subaru, dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada tahun ini.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam proses distribusi dan memperkuat posisi IPCC sebagai pemain utama di industri kendaraan.
Bukan itu saja, pada tahun ini, IPCC juga berencana untuk memperluas operasionalnya ke daerah-daerah baru, termasuk Lembar di Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat) dan Banjarmasin - Kalimantan Selatan.
Ekspansi ini diharapkan dapat membuka peluang baru dan memperluas jangkauan layanan IPCC di seluruh Indonesia.
Sugeng menambahkan, IPCC juga sedang melakukan digitalisasi pada proses penagihan dan sistem PTOS-C.
“Digitalisasi ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya barang yang terjual. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen IPCC untuk terus berinovasi dan meningkatkan operasional perusahaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sugeng meyakini, pada semester kedua tahun ini, kinerja IPCC akan tumbuh positif seiring membaiknya kondisi bisnis otomotif.
Pasalnya, IPCC telah mengantongi sejumlah kontrak dari industri otomotif untuk pengiriman ekspor.
“Puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan Oktober 2024. Ada beberapa yang sudah confirm dengan shipping untuk ekspor,” ujarnya.
Sebagai informasi, kendaraan elektrik diperkirakan akan menyumbang sekitar 30.000 unit hingga akhir tahun 2024, khususnya mobil dari China.
Car maker lainnya juga diperkirakan akan meningkatkan volume impor kendaraan pada semester II 2024 untuk mengejar target ketertinggalan semester I 2024.
“Pada semester II 2024, seluruh car maker diharapkan mengirimkan seluruh cargo yang dibuat di dalam negeri untuk diekspor melalui terminal IPCC,” pungkas Sugeng.
Diketahui, sepanjang semester I 2024, IPCC membukukan laba bersih Rp80,69 miliar, naik 2,24% dari Rp.78,91 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Peningkatan ini didukung oleh arus cargo alat berat yang melonjak 44,23% (YoY) dan cargo truck and bus yang meningkat 21,82% (YoY) di Terminal Satelit.