ANALIS MARKET (16/12/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (13/12), IHSG ditutup melemah - 70,51 poin (-0,94%) ke 7.394,24.

Pelemahan tersebut disebabkan masih berlanjutnya net foreign sell sebesar Rp1,39 triliun dan pelemahan nilai tukar Rupiah sebesar -0,34% terhadap dollar AS menjadi Rp15.987 (JISDOR).

Di sisi lain, meskipun prospek pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan Desember 2024 meningkat, tekanan pada kurs Rupiah akibat menguatnya dolar AS berisiko membatasi ruang bagi Bank Indonesia untuk mengikuti The Fed dalam menurunkan suku bunga.

Bank Indonesia sendiri mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menstabilkan Rupiah.

Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,79%.

Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup melemah, tercermin dari DJIA (-0,20%), S&P 500 (-0,00%), & Nasdaq (+0,12%).

Saham-saham teknologi besar seperti Nvidia, Meta, dan Amazon mengalami kerugian, sedangkan saham Tesla mencatatkan lonjakan sebesar +4,3% dan mencapai rekor tertinggi sebesar $436,23.

Saham Broadcom juga melonjak +24,4% setelah melaporkan pendapatan terkait AI yang meningkat +220%, melebihi ekspektasi.

Kinerja saham-saham semikonduktor seperti Marvell dan Taiwan Semiconductor juga secara signifikan meningkat.

Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (- 1,82%), S&P 500 (-0,64%), & Nasdaq (+0,33%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (Oct-24) dan Neraca Perdagangan Indonesia (Nov-24),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (16/12).