ANALIS MARKET (13/12/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) melemah pada sesi perdagangan kemarin. 

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 1 basis poin ke level 6,86%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik 5 basis poin ke level 6,98%. 

Adapun data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 4 basis poin ke level 6,98%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini telah melewati batas atas dari estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,69%-6,96%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp18,3 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp13,8 triliun. 

FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp4,7 triliun dan Rp3,6 triliun. 

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,5 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,16%, bergerak dari level Rp15.919/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.945/US$.

Dari eksternal, US Labor Department melaporkan bahwa initial jobless claims pada minggu yang berakhir tanggal 7 Desember 2024 tercatat sebesar 242.000 klaim, meningkat sebesar 17.000 dari minggu sebelumnya.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan estimasi para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, yang memperkirakan 220.000 klaim.

Indikator global menunjukkan sentimen yang negatif bagi pasar obligasi, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 5bp menjadi 4,18%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 6bp menjadi 4,32%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 72bp. 

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0090, FR0101, FR0087, FR0073, FR0068, FR0080,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (13/12).