ANALIS MARKET (06/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun 2 basis poin menjadi 6,62%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,70%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 3 bp menjadi 6,75%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,68%-6,96%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp15,8 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15,0 triliun.
FR0103 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,9 triliun dan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp967,1 miliar.
Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp16,27 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan lelang SBSN sebelumnya pada 22 Oktober 2024 yang mencapai Rp17,47 triliun.
Dari ketujuh seri yang ditawarkan, total amount awarded oleh Pemerintah sebesar Rp10,20 triliun, lebih tinggi dari target indikatif Rp9 triliun.
Selain itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,03%, bergerak dari level Rp15.753/US$ di hari Senin menjadi Rp15.749/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang lebih positif bagi pasar obligasi, tercermin dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 1bp menjadi 4,16% dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 5bp menjadi 4,26%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 73bp.
Para pelaku pasar menanti hasil US Election yang telah dimulai dan FOMC Meeting yang akan segera dimulai.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0040, FR0086, FR0071, FR0087, FR0075, FR0098,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (06/11).

