Laba Per Saham EXCL Turun Ke Level Rp78 Karena Ini
Pasardana.id - PT XL Axiata Tbk (IDX: EXCL) membukukan laba bersih sebesar Rp1,01 triliun dalam sembilan bulan tahun 2023, atau tumbuh 2,9 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp981,2 miliar.
Tapi hasil itu tidak dapat mendongkrak laba bersih per saham dasar karena justru melorot ke level Rp78 per lembar per 30 September 2023, sedangkan di akhir kurtal III 2022 berada di level Rp93 per helai.
Pasalnya, rata-rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar bertambah menjadi 13.071.942.865 lembar, adapun pada akhir September 2022 hanya 10.668.186.976 lembar.
Jika dirunut, pendapatan meningkat 10,6 persen secara tahunan menjadi Rp23,867 triliun dalam Sembilan bulan 2023.
Penopangnya, pendapatan data dan layanan digital tumbuh 10,1 persen menjadi Rp21,721 triliun.
Senada, pendapatan jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lainnya merambat menjadi 1,3 persen Rp1,02 triliun.
Tapi pendapatn percakapan dan SMS menyusut 1,6 persen menjadi Rp779,23 miliar.
Walau beban usaha dan pendapatan membengkak 9,7 persen secara tahunan menjadi Rp20,398 triliun pada akhir September 2023. Tapi laba kotor tetap terangkat 14,9 persen menjadi Rp3,468 triliun.
Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan hanya tumbuh 4,7 persen menjadi Rp1,25 triliun per 30 September 2023.
Pasalnya, biaya keuangan membengkak 15 persen menjadi Rp2,173 triliun.
Bahkan, EXCL mendapat dampak rugi dari entitas asosiasi sedalam Rp114,57 miliar.
Padahal, dalam Sembilan bulan 2022 justru mendapat bagian laba Rp9,627 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan periode sembilan bulan 2023 telah audit EXCL yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/11/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban jangka pendek berkurang 17,4 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp21,738 triliun per 30 September 2023.
Sedangkan jumlah kewajiban jangka panjang bertambah 8,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp38,108 triliun pada akhir kaurtal III 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 1,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp26,249 triliun pada akhir September 2023.