Dian Siswarini Umumkan EXCL Raup Laba Rp539 Miliar Pada Kuartal I 2024

foto : dok. EXCL

Pasardana.id PT XL Axiata Tbk (IDX: EXCL) membukukan laba bersih senilai Rp539,03 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024, atau melonjak 169,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Seiring dengan itu, laba bersih per saham dasar melejit ke level Rp41 per lembar pada akhir Maret 2024. Sedangkan di akhir Maret 2023 berada di level Rp16 per helai.

Presiden Direktur EXCL, Dian Siswarini mengatakan, perseroan mengawali tahun 2024 dengan meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 12 persen di banding periode yang sama setahun sebelumnya (YoY), EBITDA Rp 4,45 triliun, meningkat 24 persen secara tahunan, EBITDA margin meningkat 5 persen secara tahunan  menjadi 52,8 persen.

“Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan kami mempertahankan harga layanan ditengah semaraknya momentum Pemilihan Umum serta Ramadan sehingga bisa meningkatkan trafik data. Selain itu, dengan total jumlah pelanggan berkualitas yang meningkat dari Q4 2023, yaitu 57,6 juta, kami berhasil mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2% dibandingkan Q4 2023 serta 18% dibandingkan Q1 2023, sehingga pada akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp 44 ribu. Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat ini,” papar dia dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2024).

Dian menambahkan, pencapaian kinerja Q1 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (OPEX) termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.

Total biaya operasional berkurang hingga 8 persen dibandingkan Q4 2023.

Penurunan biaya operasional yang signifikan ada pada beban penjualan dan pemasaran (sales and marketing) dan biaya infrastruktur.

Ia melanjutkan, penurunan beban penjualan dan pemasaran juga didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet.

Meningkatnya penggunaan MyXL dan AXISnet menunjukkan kedua aplikasi tersebut mampu meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan, preferensi serta perilaku pelanggan.

Hal ini membuat XL Axiata mampu memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula secara lebih efektif.

Kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga sebanyak 30,3 juta.

"Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini mencapai 99 persen dalam periode dua tahun terakhir,” ungkap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ppeningkatan kinerja XL Axiata di sepanjang tiga bulan pertama 2024 juga tidak terlepas dari semakin meningkatnya kinerja layanan konvergensi.

Pada layanan konvergensi, selama periode Q1 2024, jaringan konvergensi sudah menjangkau 102 kota/kabupaten dengan tingkat penetrasi konvergensi mencapai 79 persen dan total jumlah pelanggan mencapai 252 ribu, yang berarti menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu.

Terkait layanan konvergensi, perseroan juga masih menjalankan proses Transformasi Struktural, termasuk rencana pengalihan sekitar 750 ribu pelanggan Link Net ke XL Axiata sebagai ServeCo.

Ke depannya, hal ini akan membuka peluang untuk meningkatkan cross selling sehingga dapat memperbesar dan mempercepat layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).

Kemudian perseroan juga dapat meningkatkan sinergi dengan Link Net sebagai FibreCo sehingga bisa lebih efisien dan cepat dapat merespon kebutuhan pasar fixed broadband.

Hal tersebut juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pengalaman pelanggan yang berkelanjutan.

Pada pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI), Perseroan memanfaatkan AI untuk membuka peluang-peluang baru dalam landscape industri telekomunikasi yang sangat dinamis.

Perseroan telah menerapkan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, termasuk dalam personalisasi layanan dan pengembangan serta rekomendasi produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan ketepatan lokasi site BTS, dan untuk meningkatkan efisiensi operasional, termasuk optimasi proses dan pengurangan proses manual.