Pajak Penghasilan Turun, ABMM Raup Laba USD225 Juta Pada Akhir September 2023
Pasardana.id - PT ABM Investama Tbk (IDX: ABMM) membukukan laba bersih sebesar USD225,77 juta dalam sembilan bulan tahun 2023, atau naik 33,1 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang USD169,92 juta.
Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level USD0,082 per lembar pada akhir September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 berada di level USD0,06172 per helai.
Penopangnya, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tumbuh 10,1 persen secara tahunan menjadi USD1,133 miliar.
Rinciannya, pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara meningkat 7,5 persen menjadi USD945,45 juta.
Senada, pendapatan jasa logistik dan sewa kapal naik 11,3 persen menjadi USD108,95 juta.
Lalu, pendapatan jasa divisi site service dan repabrikasi terkerek 35,9 persen menjadi USD45,833 juta.
Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 27,8 persen secara tahunan menjadi USD813,33 juta pada akhir September 2023.
Akibatnya, laba kotor terpangkas 18,3 persen menjadi USD320,26 juta.
Menariknya, emiten jagoan Lo Kheng Hong Ini, meraih bagian laba entitas asosiasi dari GEMS senilai USD112,02 juta, atau melonjak 600 persen dibanding periode sembilan bulan tahun 2022 yang senilai USD16,03 juta.
Sehingga laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan susut 0,3 persen secara tahunan menjadi USD301,19 juta pada akhir September 2023.
Sedangkan laba periode berjalan naik 9,05 persen secara tahunan menjadi USD253,37 juta pada akhir September 2023.
Hal itu disebabkan beban pajak penghasilan turun 31,2 persen secara tahunan menjadi USD47,124 juta.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2023 tanpa audit ABMM yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 8,7 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,485 miliar pada akhir September 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 27,2 persen secara tahunan menjadi USD785,29 juta pda akhir September 2023.