Kepentingan Non Pengendali Turun, Topang ABMM Raup Laba USD289 Juta di Tahun 2023

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT ABM Investama Tbk (IDX: ABMM) mencatatkan laba tahun berjalan sebesar USD315,62 juta pada tahun 2023, atau turun 7,6 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai USD341,9 juta.

Tapi laba bersih emiten andalan investor kawakan, Lo Kheng Hong itu tumbuh 7,4 persen secara tahunan menjadi USD289 juta.

Pasalnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali turun 63,3 persen secara tahunan yang tersisa USD26,2 juta.  

Direktur Utama ABMM, Achmad Ananda Djajanegara melaporkan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan senilai USD1,492 miliar pada tahun 2023.

Hasil itu tumbuh dibanding tahun 2022 yang setara USD1,445 miliar.

Rinciannya, pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara meningkat 0,73 persen secara tahunan menjadi USD1,239 miliar pada tahun 2023.

Senada, jasa logistik dan sewa kapal tumbuh 12,3 persen secara tahunan menjadi USD146,78 juta.

Lalu, jasa divisi site service dan repabrikasi meningkat 10,7 persen secara tahunan menjadi USD52,762 juta.

Berikutnya, jasa pabrikasi naik 27,5 persen secara tahunan menjadi USD37,658 juta.  

Bahkan jasa perdagangan bahan bakar melonjak 147,5 persen secara tahunan menjadi USD15,1 juta.

Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 19,1 persen secara tahunan menjadi USD1,1 miliar pada tahun 2023.

Dampaknya, laba kotor terpangkas 24,7 persen secara tahunan menjadi USD392,04 juta.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit ABMM yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/3/2024).

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 2,3 persen secara tahunan menjadi USD1,397 miliar pada tahun 2023. 

Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 22,8 persen secara tahunan menjadi USD758,92 juta pada akhir tahun 2023.