Beban Keuangan Picu BKSL Rugi Rp76 Miliar Pada Akhir September 2022
Pasardana.id - PT Sentul City Tbk (IDX: BKSL) menderita rugi bersih sebesar Rp76,701 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2021 yang membukukan laba bersih sebesar Rp313,36 miliar.
Akibatnya, saldo laba belum ditentukan pengunaanya berkurang 9,4 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp671,07 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten properti itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023).
Rinciannya, pendapatan bersih amblas 31,2 persen yang tersisa Rp496,5 miliar karena penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko dan rumah susun turun 43,7 persen menjadi Rp326,08 miliar.
Senasib, pendapatan pengelolaan kota menyusut 13,5 persen menjadi Rp51,078 miliar.
Tapi pendapatan dari hotel, restoran dan taman hiburan naik 46,9 persen menjadi Rp119,33 miliar.
Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 22,4 persen menjadi Rp162,93 miliar. Tapi laba kotor tetap melorot 34,9 persen menjadi Rp333,57 miliar.
Terlebih, pendapatan operasional lainnya anjlok 92,3 persen yang tersisa Rp19,739 miliar karena selama sembilan bulan tahun 2022 perseroan tidak menjual properti invetasi.
Sedangkan periode sama tahun 2021 membukukan keuntungan dari pos tersebut sebesar Rp194,76 miliar.
Kinerja perseroan kian tertekan, dengan beban keuangan yang mencapai Rp208,48 miliar, atau membengkak 16,2 persen dibanding akhir September 2021 yang tercatat sebesar Rp179,86 miliar. Dampaknya, BKSL mengalami rugi sebelum pajak penghasilan sedalam Rp85,986 miliar.
Sementara itu, kewajiban bertambah 4,2 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp6,43 triliun.
Pada sisi lain, ekuitas terkikis 0,7 persen menjadi Rp10,406 triliun.
Patut dicermati, arus kas digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp376,54 miliar. Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya sebesar Rp378,88 miliar.
Tapi pengeluaran kas untuk perolehan tanah, pembayaran ke kontraktor dan pemasok mencapai Rp414,63 miliar.
Selain itu, pembayaran beban keuangan mencapai Rp208,4 miliar.