Kurangi Defisit Neraca Perdagangan dengan Tiongkok, Indonesia Mesti Dorong Ekspor Produk Unggulan

Pasardana.id - Indonesia mesti mendorong ekspor berbagai produk unggulan untuk menekan defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok, yang terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Demikian diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Rizal Affandi Lukman seusai mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Kedua Indonesia-Tiongkok untuk membahas Kerja Sama Ekonomi di Jakarta, Senin (9/5/2016) kemarin.
"Kita harus mempunyai komoditas andalan untuk ditingkatkan," kata Rizal.
Dijelaskan, ekspor produk unggulan tersebut sangat penting untuk menggantikan komoditas batu bara, yang harganya sedang jatuh di pasar internasional, dan selama ini menjadi salah satu produk utama ekspor Indonesia ke Tiongkok.
Upaya lainnya, sambung Rizal, adalah dengan melakukan negosiasi terkait hambatan akses perdagangan, akibat adanya hambatan non tarif, yang masih dialami oleh produk asal Indonesia.
"Masih ada 28 produk komoditas hilir kita masih ditutup Tiongkok dalam kerangka ASEAN-China FTA dan komoditas andalan kita seperti karet yang bea masuknya 20 persen, tentu kalau diturunkan menjadi nol, potensi ekspor karet kita bisa meningkat. Ini masih dirundingkan," jelasnya.
Asal tahu saja, pertemuan bilateral kedua negara ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang berlangsung pada 26 Januari 2015 di Beijing, Tiongkok.