Indeks Kospi Merosot 1,13 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 29,57 poin, atau sekitar 1,13 persen, pada Jumat (10/6/2022), menjadi 2.595,87.

Volume perdagangan moderat mencapai 712 juta saham senilai 8,1 triliun won atau sekitar US$6,4 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 616 berbanding 256.

Angka indeks turun dipicu mencuatnya kekhawatiran para investor jelang dirilisnya data inflasi Amerika Serikat.

“Indeks harga konsumen AS menjadi perhatian utama para investor, selain juga pertemuan FOMC pekan depan. Investor asing melakukan aksi jual sehingga indeks Kospi melemah,” jelas Huh Jae-Hwan, analis Eugene Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 839 miliar won dan 284 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,1 triliun won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 2,15 persen dan 1,9 persen. Saham perusahaan kimia Naver dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing merosot 1,1 persen dan 1,02 persen.

Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor melonjak 1,1 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 12 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.268,9 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 87,70 poin, atau sekitar 1,25 persen, menjadi 6.932. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, melonjak 45,88 poin, atau sekitar 1,42 persen, menjadi 3.284,83. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 62,87 poin, atau sekitar 0,29 persen, menjadi 21.806,18.