Bappenas Sebut Modal dan Komunikasi Jadi Tantangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Arifin Rudiyanto menyebutkan, ada dua tantangan besar untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) pasca pandemi Covid-19, yaitu pembiayaan dan komunikasi.

"Untuk mencapai SDGs hingga tahun 2030, dibutuhkan biaya sebesar Rp67 ribu triliun dan lebih dari Rp14 ribu triliun yang masih harus dipenuhi," ujarnya, dalam Forum Diskusi Lintas Agama: Optimalisasi Kesempatan Pembiayaan Campuran di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Menurutnya, pasca pandemi Covid-19, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen secara konsisten untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2040 nanti.

"Akibat pandemi, kita hadapi tantangan besar untuk wujudkan SDGs. Target pertumbuhan ekonomi 2045 juga berpotensi tertunda. Pasca pandemi perlu pertumbuhan 6 persen untuk bawa Indonesia negara maju dan lepas dari middle income trap sebelum 2045," serunya.

Merujuk ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada SDGs Annual Conference 2021, dia menyampaikan, negara harus mencari cara dan terobosan baru agar terjadi lompatan dalam mencapai target SDGs.

"Bapak Presiden meminta secara khusus kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, untuk menyiapkan orkestrasi nasional yang berkelanjutan. Termasuk untuk pembiayaan guna percepatan pencapaian target SDGs," tuturnya.

Sementara itu, untuk menghadapi tantangan dari segi komunikasi, pihaknya telah menggandeng berbagai media massa, salah satunya Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia untuk menyiarkan informasi soal SDGs ini ke seluruh lapisan masyarakat melalui radio.