ANALIS MARKET (09/2/2022) : IHSG Diperkirakan Bergerak Menguat Meski Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak fluktuatif pada perdagangan kemarin (08/2), sempat bergerak positif, namun akhirnya ditutup di zona merah menjadi 6789,52 (-0,23%). Penurunan cadangan devisa negara menjadi sentimen negatif untuk perdagangan kemarin (dari USD 144 miliar menjadi USD 141 miliar), dimana penurunan tersebut digunakan oleh pemerintah untuk melunasi utang luar negeri pemerintah dan adanya pengurangan penempatan valuta asing di BI. Dikatakan bahwa, posisi cadangan devisa tersebut masih mampu untuk membiayai 7 bulan impor yang masih diatas standar kecukupan internasional yaitu 3 bulan impor. Selain itu penerapan PPKM level 3 dibeberapa kota besar juga berkontribusi terhadap sentimen negatif. Sektor yang menyebabkan pelemahan pada IHSG yaitu sektor kesehatan (-2,42%), sektor material dasar (- 1,22%), serta sektor transportasi (-1,08%). Investor asing tercatat membukukan net buy sebesar Rp 1,29 triliun di pasar reguler, dengan saham-saham yang paling banyak dikumpulkan adalah: BBRI, BMRI, BBNI.

Adapun secara teknikal analis, pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin (08/2), membentuk candle dengan rambut yang memanjang ke atas. Hal ini mengindikasikan bentuk spike meskipun belum terlalu tinggi, dan penurunan candle tidak melebihi setengah dari badan candle sebelumnya, yang ditakuti adalah bentuk reversal dari pola candle dark cloud cover. Namun demikian, ancaman untuk terjadinya reversal masih ada. Beberapa saham yang memiliki potensi kenaikan yaitu: WSKT, BBRI, BBNI, AUTO, ASII, ISSP, PTPP, ADRO.

Sementara itu, dari bursa AS, penguatan disebabkan oleh kenaikan sektor perbankan yang dikarenakan imbal hasil instrumen treasury AS 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2019 yang lalu. Penguatan juga terjadi ditengah perkiraan kenaikan inflasi yang akan diumumkan Kamis besok mencapai 7,3%, tertinggi dalam empat dekade terakhir. Namun para investor masih yakin terhadap pertumbuhan ekonomi yang dapat mengimbangi inflasi tersebut, terbukti pada saat pertumbuhan GDP kuartal 4 tahun lalu yang mencapai 5,5%.

MARKET OUTLOOK

Adapun Bursa Asia pada perdagangan Rabu (09/2) pagi ini, kembali diperdagangkan di zona hijau, Nikei menguat 0,6% dan Kospi menguat 0,8%. Penguatan ini disebabkan karena dorongan dari bursa AS pada penutupan perdagangan tadi malam yang membuat optimisme pasar, meski tengah berada ditengah tingkat kenaikan inflasi yang tinggi disana.

Kemudian dari dalam negeri, IHSG diperkirakan akan bergerak menguat meski terbatas pada hari ini, disebabkan karena pemberlakuan PPKM level 3 kembali yang mengakibatkan tersendatnya kembali roda perekonomian.

“IHSG akan bergerak pada rentang 6750 – 6840,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (09/2/2022).