Pandemi Masih Berlangsung, Mentan Sebut Ekspor Produk Pertanian RI Sudah Tembus Rp625 Triliun
Pasardana.id - Pandemi covid-19 yang menghantam perekonomian dunia sejak tahun 2020, tidak membuat produk-produk pertanian dan peternakan terpukul. Sebab, selama dua tahun, produk ekspor hasil pertanian RI tetap memberikan kontribusi positif.
"Di saat dua tahun ini semua sektor jatuh tak berdaya, sektor pertanian tetap tumbuh sebesar 16,4 persen. Sektor lain turun, bahkan minus. Ternyata tahun ini tembus 625 triliun ekspor kita," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat melepas ekspor suplemen makanan hewan dalam negeri ke Denmark di kantor PT Nutricell Pacifik, Komplek pergudangan taman Tekno, Serpong,Tangerang Selatan, Selasa (15/2/2022).
Kedepannya, kata Syahrul, Indonesia harus mampu menjadi rujukan produk ekspor dunia karena memiliki kualitas tinggi.
Apalagi saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menerapkan berbagai kecanggihan teknologi dan mekanisasi dalam setiap budidaya dan produksi.
"Indonesia harus bisa tampil di dunia dengan mengandalkan kemampuan-kemampuan dari hasil komoditi pertanian yang banyak dan dibutuhkan oleh dunia, saya kira itu langkah yang kita capai hari ini," katanya.
Syahrul menambahkan, pelepasan produk pertanian ini sekaligus sebagai promosi produk-produk pertanian, peternakan, dan produk ternak hewan yang dikemas dalam One Day With Indonesia Coffee, Fruit, and Floriculture (ODICOFF).
"Ini menjadi kelebihan yang harus kita syukuri, untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, CEO Nutricell Pacifik, Suaedi Sunanto menerangkan, pihaknya telah melakukan ekspor produk hasil pertanian berupa produk suplemen makanan hewan Nutrifat Ca 84 sebanyak 13 metrik ton dengan negara tujuan Denmark.
Pelepasan produk ekspor hari ini merupakan pengiriman perdana dari total nilai kesepakatan sebesar 1 juta Euro atau Rp16,3 Miliar.
"Dari total kesepakatan pada hari ini diberangkatkan 13 ton suplemen yang terbuat dari produk-produk asli Indonesia," kata Suaedi.
Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengatakan, bahwa Indonesia berhasil mencatat kerja sama dan kontrak dagang berupa Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) untuk memasarkan komoditas pertanian Indonesia di tahun 2022 senilai Rp. 94,4 Miliar.
"Terima kasih kepada pelaku usaha peserta ODICOFF lainnya yang telah ikut berpartisipasi dalam acara ODICOFF dan telah turut mendorong pencapaian GRATIEKS," pungkasnya.

