Indeks Kospi Merosot 1,18 Persen
Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 35,27 poin, atau sekitar 1,18 persen, pada Rabu (5/1/2022), menjadi 2.953,97.
Volume perdagangan moderat mencapai 774 juta saham senilai 14,6 triliun won atau sekitar US$12,2 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 554 berbanding 319.
Angka indeks turun dipicu meningkatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang mencuatkan kekhawatiran terhadap percepatan peningkatan suku bunga Federal Reserve. “Pasar saham domestik terpengaruh peningkatan imbal hasil obligasi AS,” jelas Kim Young-Hwan, analis NH Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor institusi melepas saham senilai 1,3 triliun won, sedangkan investor asing dan ritel masing-masing meraup saham senilai 29 miliar won dan 1,3 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,65 persen dan 2,33 persen. Saham perusahaan internet Naver dan Kakao masing-masing terjun 2,87 persen dan 5,38 persen.
Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics tergelincir 3,04 persen. Di sisi lain, saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing melonjak 1,67 persen dan 3,11 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 2,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.196,9 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 24 poin, atau sekitar 0,32 persen, menjadi 7.565,80. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, dan Vietnam melemah, sedangkan Bursa Malaysia, Thailand, dan Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, merosot 37,15 poin, atau sekitar 1,02 persen, menjadi 3.595,18. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong anjlok 382,59 poin, atau sekitar 1,64 persen, menjadi 22.907,25.

