Imbal Hasil Obligasi AS Meningkat, Wall Street Melemah

Pasardana.id - Wall Street melemah pada Selasa (18/1/2022) dipicu meningkatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, merosot 543,34 poin, atau sekitar 1,51 persen, menjadi 35.368,47. Indeks S&P 500 anjlok 85,74 poin, atau sekitar 1,84 persen, menjadi 4.577,11. Indeks komposit Nasdaq terjun 386,86 poin, atau sekitar 2,60 persen, menjadi 14.506,90.

Indeks komposit Nasdaq mencapai level terendah sejak Oktober 2021 setelah imbal hasil obligasi AS melonjak ke angka tertinggi dalam dua tahun terakhir, mencuatkan ekspektasi pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve dalam waktu dekat.

Saham Apple merosot 1,89 persen, saham Microsoft anjlok 2,43 persen. Saham Meta Platforms terjun 4,14 persen.

Saham Goldman Sachs tergelincir 7 persen setelah mencatatkan perolehan laba kuartalan yang lebih kecil dari ekspektasi. Indeks sektor finansial S&P 500 terjun 2,3 persen.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2022 turun 0,2 persen menjadi US$1.812,40 per ons. Indeks dolar AS naik 0,50 persen menjadi 95,73.

Bursa saham Eropa melemah pada Selasa, dengan indeks STOXX 600 Eropa merosot 1 persen, dipicu penurunan saham sektor teknologi.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 47,68 poin, atau sekitar 0,63 persen, menjadi 7.563,55. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, merosot 161,16 poin, atau sekitar 1,01 persen, menjadi 15.772,56.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melemah 57,10 poin, atau sekitar 0,65 persen, menjadi 8.781,60. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 67,81 poin, atau sekitar 0,94 persen, menjadi 7.133,83.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,44 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3584 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,04 persen menjadi 1,1973 euro per pound.