Wall Street Lanjutkan Pelemahan

Pasardana.id - Wall Street melanjutkan pelemahan dari sesi sebelumnya pada Rabu (19/1/2022) dipicu tingginya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, turun 339,82 poin, atau sekitar 0,96 persen, menjadi 35.028,65. Indeks S&P 500 melemah 44,35 poin, atau sekitar 0,97 persen, menjadi 4.532,76. Indeks komposit Nasdaq merosot 166,64 poin, atau sekitar 1,15 persen, menjadi 14.340,26.
Wall Street sempat menguat di awal sesi perdagangan setelah imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan. Namun ketiga indeks utama lalu merosot karena imbal hasil obligasi kembali mendekati angka 1,87 persen.
Tingginya imbal hasil obligasi AS membuat para investor semakin meyakini Federal Reserve AS akan meningkatkan suku bunga pada pertemuan Maret mendatang.
Saham perusahaan teknologi Apple terjun 2,1 persen untuk memimpin pelemahan indeks komposit Nasdaq. Saham Tesla dan Amazon masing-masing anjlok 3,38 persen dan 1,65 persen.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2022 naik 1,7 persen menjadi US$1.843,20 per ons. Indeks dolar AS turun 0,12 persen menjadi 95,62.
Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,8 persen, dipicu peningkatan saham barang mewah.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 26,11 poin, atau sekitar 0,35 persen, menjadi 7.589,66. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 37,16 poin, atau sekitar 0,24 persen, menjadi 15.809,72.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, berakhir datar dengan pergerakan turun hanya 6,70 poin menjadi 8.774,90. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 39,15 poin, atau sekitar 0,55 persen, menjadi 7.172,98.
Nilai tukar poundsterling menguat 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3624 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,2006 euro per pound.