ANALIS MARKET (08/9/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Terkonsolidasi
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (07/9), IHSG (-0.24%) ditutup turun 14.54 poin ke level 6112.40 dengan pergerakan yang cenderung melemah sejak awal sesi perdagangan. Indeks sektor Teknologi (-2.35%), Material Dasar (-1.82%) dan Industrial (-1.04%) melemah lebih dari sepersen menjadi penekan IHSG. Saham TPIA, DCII, ARTO, ASII dan BUKA turun memimpin pergerakan saham yang dibawah rata-rata IHSG. Investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar 187.61 miliar rupiah pada saham BBCA, TLKM, BMRI, BBNI dan UNTR yang menjadi top net buy value investor asing. Bank Indonesia merilis data Cadangan Devisa per Agustus 2021 yang melonjak tinggi dan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia gagal mendorong optimisme investor hingga akhir sesi perdagangan. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar US$ 144,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar US$ 137,3 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Di sisi lain, mayoritas bursa AS terkoreksi di akhir perdagangan Selasa (07/09), dengan indeks DJIA (-0.76%), S&P500 (-0.34%) sementara Nasdaq (+0.07%) naik tipis setelah para pedagang kembali dari akhir pekan yang panjang karena khawatir bahwa pemulihan ekonomi goyah menyusul laporak pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan. Sementara tidak akan ada banyak data minggu ini untuk menenangkan pikiran mereka tentang prospek kuartal ketiga, dengan perkiraan pertumbuhan telah berkurang baru-baru ini. Pada saat yang sama, kekhawatiran tentang varian delta Covid-19 yang menghambat pembukaan kembali di AS menekan beberapa sudut pasar.
Sementara itu, diperdagangan Rabu (08/9) pagi ini, Indeks Nikkei dibuka naik (+0.19%) dan Topix (+0.28%) setelah rilis pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal 2-2021 yang masih tumbuh 1.9% YoY, lebih tinggi dari ekspektasi konsensus. Meski demikian, investor tetap hati-hati pada perdagangan hari Rabu (08/9), setelah adanya penurunan saham di AS ditengah kekhawatiran bahwa varian delta dari covid-19 dapat memperlambat pemulihan ekonomi dari pandemi. Di saat ekuitas global yang terus mencapai rekor tertingginnya dan Prospek pembukaan kembali ekonomi yang lebih lambat serta pengurangan dukungan stimulus darurat dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menyebabkan beberapa kekhawatiran investor. Minyak mentah dan aluminium termasuk di antara komoditas yang mundur karena greenback yang lebih kuat. Bitcoin jatuh di tengah implementasi undang-undang El Salvador yang sulit, yang membuat mata uang kripto legal. Investor akan menanti data pertumbuhan ekonomi di Jepang.
Dari dalam negeri, investor akan menanti data indeks keyakinan konsumen.
“Sehingga secara sentiment, pergerakan IHSG berpotensi terkonsolidasi,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (08/9/2021).

