ANALIS MARKET (08/3/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan akhir pekan lalu (05/3), IHSG ditutup turun (-0.51%) sebesar 32.05 poin kelevel 6258.75 dengan pergerakan yang cenderung fluktuatif sempat berada di zona positif pada awal sesi perdagangan. Saham-saham disektor Infrastruktur (-1.37%) dan Pertambangan (-2.78%) turun dengan saham TLKM (-1.2%), INCO (-6.8%) dan BYAN (-7.0%) menjadi penekan IHSG. Turunnya harga nikel dunia menjadi katalis negatif pada perdagangan diakhir pekan. Investor terlihat berhati-hati mengambil sikap ditengah volatilitas obligasi dan ekuitas dunia.
Di sisi lain, mayoritas ekuitas Asia mengakhir pekan dengan melemah kecuali indeks TOPIX (+0.61%) yang naik lebih dari setengah persen. Indeks Nikkei (-0.23%), Hangseng (-0.47%) dan CSI300 (-0.34%) turun mengiri ekuitas berjangka AS tekonsolidasi melemah setelah Wall Street tertekan.
Sementara itu, Bursa Eropa menutup akhir pekan dengan melemah mengiringi pelemahan bursa Asia dan indeks berjangka AS. Indeks Eurostoxx (-0.95%), DAX (-0.96%), CAC (-0.82%) dan FTSE (-0.31%) turun sejak awal sesi perdagangan. Sedangkan bursa AS sendiri rebound sangat optimis. Indeks Dow Jones (+1.85%), S&P500 (+1.95%) dan NASDAQ (+1.55%) naik mendekati dua persen dengan saham-saham teknologi yang rebound setelah alami rentatan aksi jual sejak awal pekan.
Selanjutnya, investor masih akan terfokus pada tingkat volatilitas obligasi dan implikasi aktifitas export di Tiongkok yang naik signifikan membuat neraca perdagangan surplus pada posisi $103.25 miliar dari $78.17 miliar pada periode sebelumnya.
Adapun ekuitas di Jepang dibuka optimis dengan indeks Nikkei (+1.14%) dan TOPIX (+1.06%) karena optimisme atas rencana bantuan Covid-19 senilai $ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden dan pemulihan global.
DPR AS siap untuk menyetujui rencana bantuan Covid-19 senilai $ 1,9 triliun setelah Senat mengesahkan undang-undang tersebut.
Di sisi lain, Data ekonomi yang lebih baik dan prospek lebih banyak stimulus fiskal telah mendorong imbal hasil obligasi, memicu pertanyaan tentang penilaian ekuitas.
Dari komoditas, harga minyak WTI (+1.66%) melanjutkan penguatannya setelah Arab Saudi mengatakan salah satu fasilitas minyak paling terlindungi di dunia diserang.
Tak hanya itu, Pasar juga menyambut positif keputusan para kartel yang tergabung dalam OPEC+ yang memilih untuk mempertahankan status pemangkasan produksi. OPEC+ telah memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) tahun lalu karena penurunan permintaan akibat pandemi.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat ditengah optimisme pemulihan ekonomi global serta naiknya harga komoditas,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (08/3/2021).