Telan Dana Rp513 Miliar, Menteri PUPR : Bendungan Kuningan Berpotensi Tingkatkan Wisata

Foto : istimewa

Pasardana.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebutkan, kawasan Bendungan Kuningan yang terletak di wilayah Kuningan, Jawa Barat harus mendapatkan penataan yang maksimal. 

Dirinya percaya, bahwa Bendungan Kuningan berpotensi meningkatkan kawasan wisata di sekitar wilayah tersebut.

"Bendungan ini juga berpotensi untuk meningkatkan kawasan wisata di Kuningan karena juga tidak jauh dari pemukiman sehingga harus kita tata betul kawasannya," kata Menteri Basuki, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021).

Lebih lanjut Basuki mengatakan, dengan volume tampung total sebesar 25,9 juta meter kubik, pemanfaatannya dapat digunakan oleh dua provinsi.

Maka dalam pembangunannya juga melibatkan kerja sama antara Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung dengan daerah hulu, yaitu Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat dan daerah hilir Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Kerja sama tersebut mencakup pembebasan lahan, penanganan aspek sosial dan lingkungan, serta penanganan cagar budaya dan cagar alam di sekitar bendungan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko mengatakan, pekerjaan pembangunan Bendungan Kuningan telah dimulai pada 2017 oleh PT Wijaya Karya - PT Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana, dan selesai pada akhir tahun 2020.

Selain menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuningan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 444 unit rumah khusus bagi masyarakat terdampak relokasi yang sebelumnya bermukim di area genangan pembangunan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.

Hunian tipe 28 meter persegi pada areal seluas 9,3 hektar telah dilengkapi dengan prasarana jalan, air bersih, listrik, SD Negeri, masjid serta lansekap yang tertata.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi dan Bupati Kuningan, Acep Purnama meresmikan Bendungan Kuningan, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengatakan bahwa jika suplai air untuk irigasi terus terjaga, maka petani bisa menambah frekuensi tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali setahun.

Bendungan yang dibangun dengan menelan biaya sebesar Rp513 Miliar ini juga sangat bermanfaat bagi ketahanan air, menghindari banjir, menyediakan air baku 0,30 meter kubik/detik, serta menghasilkan listrik 0,5 MW.

Presiden menginstruksikan agar Bendungan Kuningan segera disambungkan dengan penataan jaringan irigasi, mulai dari saluran primer, sekunder, tersier, sampai kuarter.

"Saya berharap bendungan ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah bukan saja untuk irigasi, tetapi juga bermanfaat untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat Kuningan," ujar Presiden Jokowi.