Indeks Kospi Turun 0,99 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 32,66 poin, atau sekitar 0,99 persen, pada Kamis (8/7/2021), menjadi 3.252,68. Penurunan yang terjadi merupakan yang tertajam sejak 13 Mei lalu.

Volume perdagangan moderat mencapai 1,5 miliar saham senilai 1,5 miliar saham senilai 16,5 triliun won atau sekitar US$14,4 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 777 berbanding 106.

Angka indeks sempat menguat di awal sesi perdagangan mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang dipicu sinyal dovish dari nota pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat bulan Juni.

Namun indeks Kospi kemudian terus melemah setelah pemerintah Korea Selatan melaporkan peningkatan kasus harian virus Corona (COVID-19) tertinggi sejak 20 Januari 2020, mencapai 1.275 kasus.

Pemerintah Korea Selatan saat ini tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan aturan pembatasan sosial ke level tertinggi dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19.

“Investor asing melepas saham yang mereka miliki dipicu kabar lonjakan kasus baru COVID-19 di Korea Selatan,” kata Lee Won, analis Bookook Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 481 miliar won dan 623 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,1 triliun won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,11 persen dan 1,62 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver melonjak 1,08 persen, sedangkan saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics melambung 2,13 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor dan perusahaan kimia LG Chem masing-masing merosot 1,08 persen dan 1,49 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 6,9 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.145 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 14,50 poin, atau sekitar 0,20 persen, menjadi 7.341,40. Bursa saham di Asia Tenggara mengalami pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 28,21 poin, atau sekitar 0,79 persen, menjadi 3.525,50. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong terjun 807,49 poin, atau sekitar 2,89 persen, menjadi 27.153,13.