ANALIS MARKET (08/7/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (07/7), IHSG turun tipis (-0.06%) setelah bergerak terkonsolidasi sejak awal sesi perdagangan ke level 6044.04. Sektor energy (-0.83%) dan industri (-0.51%) turun menjadi penekan pada indeks sektoral. Saham GGRM (-1.39%), UNTR (-1.81%), ITMG (-2.26%) dan SMGR (-3.76%) turun menjadi laggard dengan saham TPIA (+2.88%), AGRO (+12.17%) dan BRIS (+6.88%) menjadi penopang pergerakan menahan pelemahan. Data cadangan devisa yang rilis lebih dari tinggi dari periode sebelumnya menambah optimisme investor pada sesi kedua pasca alami pelemahan disesi pertama. Cadangan Devisa rilis sebesar $137.1 Miliar berbanding $136.4 Miliar diperiode sebelumnnya. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 188.34 Miliar rupiah dengan saham BBCA, BBRI, BFIN, MMLP dan AMRT menjaditop net sell value.
Di sisi lain, indeks saham Jepang dan Hongkong ditutup melemah dengan indeks Nikkei (-0.96%), TOPIX (-0.86%) dan HangSeng (-0.40%) turun sedangkan CSI300 (+1.13%) naik di Tiongkok. Perusahaan teknologi China di Hong Kong memimpin pelemahan setelah penyelidikan keamanan siber Beijing.
Sedangkan Bursa Eropa mayoritas di tutup naik dengan indeks Eurostoxx (+0.64%), FTSE (+0.71%), DAX (+1.17%) dan CAC40 (+0.31%) naik bersama indeks berjangka AS karena investor menunggu risalah dari pertemuan terbaru The Fed untuk petunjuk tentang pemikiran pembuat kebijakan tentang suku bunga dan stimulus.
Selanjutnya, investor akan menunggu data Risalah FOMC Rabu, Kelompok 20 menteri keuangan dan gubernur bank sentral bertemu di Venesia pada hari Jumat (09/7) dan Data PPI dan CPI China dirilis pada hari Jumat (08/7).
Sementara itu, diperdagangan Kamis (08/7) pagi ini, mayoritas bursa Jepang terkoreksi. Indeks Nikkei (-0.22%) dan TOPIX (-0.18%) berada di zona merah dimana situasi virus corona di beberapa wilayah membebani sentimen investor.
Di tempat lain, risalah Federal Reserve menunjukan pembuat kebijakan masih menunggu lebih banyak bukti pemulihan ekonomi yang kuat untuk menetapkan batas waktu untuk memangkas pembelian obligasi.
Adapun risalah Fed juga mengindikasikan para pejabat tidak siap untuk mengomunikasikan jadwal untuk mengurangi program pembelian obligasi mereka, karena ketidakpastian yang tinggi selama pemulihan. Namun, mereka ingin membuat rencana jika diperlukan langkah lebih cepat.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.37%) terkoreksi karena investor menunggu sinyal lebih lanjut dari aliansi OPEC+ mengenai rencana produksi. Sementara harga nikel (+1.61%) dan timah (+0.39%) terpantau naik ditengah turunnya harga batu bara (-3.52%).
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat didukung oleh optimisme bursa global menyusul turunnya yield obligasi AS dan data ekonomi Indonesia yang masih positif. Meski demikian, sentimen virus masih akan membebani pergerakan indeks,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (08/7/2021).

