ANALIS MARKET (02/7/2021) : Pergerakan IHSG Masih Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (01/7), IHSG ditutup naik 20.47 poin (+0.34%) ke level 6005.96 di awal bulan Juli setelah sempat bergerak bervariasi sepanjang sesi perdagangan. Optimisme menyambut bulan baru investor terhalang dengan data Indeks Kinerja PMI Manufaktur dan Inflasi dibulan Juni 2021 yang lebih rendah dari perkiraan. PMI Manufaktur rilis turun sebesar 53.5 dari 55.3 diperiode sebelumnya dan Inflasi juga turun menjadi 1.33% dari 1.68% diperiode sebelumnya. Hal tersebut menjadi signal pemulihan yang terhambat di bulan Juni dan berpeluang kembali melemah di bulan ini akibat adanya PPKM Darurat pemerintah. Pertumbuhan angka kasus covid-19 juga masih akan menjadi awal hitam investor sehingga saham-saham disektor Kesehatan (+1.92%) dan Konsumer Primer (+1.87%) menjadi pendorong pada perdagangan kemarin. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp171.53 miliar.

Di sisi lain, mayoritas bursa AS mengalami penguatan di perdagangan awal Juli (01/7). Indeks DJIA (+0.38%), S&P500 (+0.52) dan NASDAQ (+0.13%) berakhir di zona hijau ditopang oleh data ekonomi AS yang kembali solid. Data menunjukkan pertumbuhan manufaktur AS yang solid dan penurunan klaim pengangguran yang lebih besar dari perkiraan.

Selanjutnya, investor menanti data penggajian bulanan, yang akan membantu memandu pandangan tentang kapan Federal Reserve dapat mulai menarik kembali stimulus. Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker mengatakan, pemotongan pembelian aset sebesar $ 10 miliar per bulan mungkin masuk akal dan dia lebih suka memulai proses tahun ini, menurut sebuah laporan.

Sementara itu, Indeks Nikkei (+0.25%) dan TOPIX (0.68%) kompak penguatan pada perdagangan Jumat (02/7) pagi ini, seiring dengan naiknya mayoritas bursa AS didukung oleh data ekonomi yang kuat.

Di tempat lain, Dana Moneter Internasional mengatakan bank sentral Amerika kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian aset pada paruh pertama tahun 2022, dan mungkin perlu menaikkan suku bunga akhir tahun itu atau pada awal 2023. Sementara dari perkembangan virus, AS mengatakan varian delta yang sangat menular dapat melampaui mutasi lain di negara itu dalam beberapa minggu.

Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.09%) terkoreksi setelah di hari sebelumnya alami penguatan yang cukup signifikan. Selain itu, harga batu bara (+2.26%) dan CPO (+3.20%) kembali naik signifikan.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG di akhir pekan masih berpotensi menguat terbatas ditengah optimisme bursa global akibat data ekonomi yang solid dan kenaikan harga komoditas. Di sisi lain, penerapan PPKM darurat mulai 3-20 Juli bisa menjadi penahan penguatan IHSG hari ini,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (02/7/2021).