ANALIS MARKET (01/7/2021) : Pergerakan IHSG Cenderung Terkonsolidasi
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, kemarin (30/6), IHSG ditutup di zona hijau dengan menguat 0.61% atau 36.44 poin ke level 5985.49 ditengah rencana penerapam PPKM darurat. Penguatan IHSG didorong oleh saham-saham sektor keuangan (+1.02%) dan barang konsumen non-primer (+1.10%). Investor asing cenderung melakukan aksi profit taking dengan mencatatkan aksi jual bersih sebesar IDR 472.32 miliar dengan saham-saham BBRI, TLKM dan BBCA yang menjadi top net sell asing. Adapun sepanjang bulan Juni IHSG terpantau menguat 0.64%. Sementara untuk pergerakan IHSG di bulan Juli, jika dilihat dalam 10 tahun terakhir probabilitas menguat 78%.
Di sisi lain, mayoritas bursa di Asia menutup perdagangan akhir Juni dengan bervariasi. Indeks Nikkei (-0.07%), TOPIX (-0.30%), HangSeng (-1.11%) sementara KOSPI (+0.30%) karena kembali meningkatnya optimisme pasar didukung dengan data ekonomi yang menunjukan perbaikan. Hari ini data PMI Manufaktur China bulan Juni berada di level 50.9 lebih rendah dari periode sebelumnya 51.0.
Sedangkan mayoritas bursa AS mengalami penguatan di akhir perdagangan bulan Juni (30/6). Indeks DJIA (+0.61%), S&P500 (+0.13%) sementara NASDAQ (-0.17%) justru melemah. Data AS menunjukkan kekuatan yang mengejutkan dalam penjualan rumah yang tertunda dan pemulihan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung. Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta meningkat 692.000 pekerjaan bulan ini, turun dari 886.000 penambahan pada Mei karena perusahaan berebut pekerja untuk memenuhi lonjakan permintaan di tengah pembukaan kembali ekonomi dengan cepat.
Sementara itu, Bursa Jepang membuka perdagangan Kamis (01/7) pagi ini, dengan bervariasi. Indeks Nikkei (-0.15%) berada di zona merah sementara TOPIX (+0.05%) menguat tipis ditengah kekhawatiran investor pada virus covid-19 varian delta yang lebih menular dan menanti data penggajian AS.
Di sisi lain, Pasar memulai paruh kedua menghadapi tantangan dari varian Covid-19 dan prospek berkurangnya dukungan kebijakan moneter di tengah tekanan inflasi.
Dalam komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve, Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan mengatakan pengurangan pembelian aset - yang dia harap akan segera dimulai.
Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.12%) naik tipis pagi ini menjelang pertemuan antara produsen OPEC+ mengenai kebijakan produksi dan karena kebuntuan dalam pembicaraan nuklir Iran berlarut-larut. Sementara untuk harga batu bara (+2.82%) dan CPO (+1.24%) terpantau naik.
“Kami perkirakan pergerakan IHSG hari ini cenderung terkonsolidasi seiring dengan pemberlakuan PPKM darurat hingga menanti data ekonomi seperti Inflasi Indonesia hingga data PMI Manufaktur dari beberapa negara maju. Data PMI manufaktur Indonesia bulan Juni yang riilis pagi ini menunjukan penurunan ke level 53.5 dari sebelumnya 55.3,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (01/7/2021).

