ANALIS MARKET (07/6/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Terkonsolidasi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan Jumat (04/6) lalu, IHSG ditutup melemah 26.35 poin (-0.43%) ke level 6065.17 setelah mengalami rentetan optimisme sejak tengah pekan, akibat data ekonomi yang menopang pemulihan ekonomi Indonesia, sebagai indikasi efektifitas kebijakan pemerintah. Adapun saham BMRI, ASII, UNVR, BRPT dan ICBP sebagai saham berkapitalisasi besar mengalami koreksi wajar diakhir pekan. Investor asing tercatat net buy sebesar Rp265.38 miliar.

Di sisi lain, Bursa Asia menutup pekan (04/6) dengan bervariasi pada indeks Nikkei (-0.40%) dan HangSeng (-0.17%) yang alami pelemahan disaat indeks TOPIX (+0.03%) dan CSI300 (+0.51%) yang mampu bertahan dizona positif. Hubungan antara AS dan China yang kembali keruh menjadi katalis negatif.

Sedangkan Bursa Eropa membuka perdagangan diakhir pekan dengan menguat. Indeks Eurostoxx (+0.25%), FTSE (+0.07%), DAX (+0.39%) dan CAC40 (+0.12%) ditutup menguat, meskipun bersifat membatasi kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Bursa Eropa melihat pasar Asia yang terkonsolidasi akibat Joe Biden yang mengubah larangan investasi AS diperusahaan China lebih ketat lagi. Bursa AS ditutup menguat dengan DJIA (+0.52%), S&P (+0.88%) dan NASDAQ (+1.47%) naik mendekati sepersen rata-rata dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa setelah kenaikan dalam data pekerja yang meningkat diatas ekspektasi.

Selanjutnya, Investor akan terfokus pada data cadangan devisa dan penjualan eceran di dalam negeri dengan ekspektasi cukup positif dan aktifitas perdagangan China dengan komposisi ekspor dan impor.

Sementara itu, ekuitas di Jepang membuka perdagangan Senin (07/6) di zona hijau. Indeks Nikkei (+0.48%) dan TOPIX (+0.04%) naik setelah bursa AS naik menuju rekor setelah laporan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS meningkat pada Mei tetapi meleset dari perkiraan.

Selanjutnya, Investor terus menilai apakah tekanan harga akan menyebabkan bank sentral mengurangi stimulus lebih awal dari yang diperkirakan secara umum. Menteri Keuangan, Janet Yellen mengatakan, Presiden Joe Biden harus mendorong maju dengan rencana pengeluaran $ 4 triliun bahkan jika mereka memicu inflasi yang berlanjut hingga tahun depan dan suku bunga yang lebih tinggi.

Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.26%) melanjutkan kenaikannya pagi ini dengan diperdagangkan di level USD 69 per barel. Di tempat lain harga timah (+1.82%) dan emas (+1.00%).

“Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi terkonsolidasi di tengah rilisnya data cadangan devisa Indonesia bulan Mei yang akan dirilis hari ini dengan estimasi konsensus surplus sebesar USD 140 miliar,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (07/6/2021).