ANALIS MARKET (04/6/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Terkoreksi Karena Aksi Profit Taking

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (03/6), IHSG ditutup menguat 59.94 poin (+0.99%) ke level 6091.51 dengan saham-saham BBCA, BBRI, DCII, BMRI dan CPIN memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan. Net Capital inflow cukup besar terjadi pada pasar regular sebesar 888.85 miliar dengan total investor asing melakukan net buy sebesar Rp.1.15 Triliun di semua pasar. Optimisme akan data ekonomi yang menunjang pemulihan ekonomi Indonesia masih menjadi dorongan positif untuk ekuitas.

Di sisi lain, diperdagangan kemarin (03/6), mayoritas indeks saham Asia kembali bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks HangSeng (-1.13%) dan CSI300 (-0.66%) dan penguatan pada indeks Nikkei (+0.39%) dan TOPIX (+0.84%) naik.

Sedangkan Bursa Eropa menutup perdagangan kemarin (03/6) dengan pelemahan. Indeks Eurostoxx (-0.23%), FTSE (-0.61%), dan CAC40 (-0.21%) turun dengan ekuitas berjangka AS pada hari Kamis (03/6) karena investor mempertimbangkan perubahan terbaru dalam hubungan AS-China serta komentar dari The Fed tentang potensi pengurangan stimulus. saham-saham pertambangan dan real estate menyeret indeks lebih rendah di Eropa.

Sentimen selanjutnya investor masih terkena trigger kemajuan antara hubungan AS-China. Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk mengubah larangan AS terhadap investasi diperusahaan yang terkait dengan militer China yang juga dapat memperluas pengawasan keperusahaan yang lebih luas.

Sementara itu, Indeks Nikkei (-0.83%) dan TOPIX (-0.46%) dibuka di zona negatif Jumat (04/6) pagi ini, sejalan dengan pelemahan bursa AS akibat data ekonomi AS yang kuat kembali memicu kekhawatiran akan mundurnya stimulus bank sentral. Data pekerjaan AS yang kuat dan rekor pertumbuhan sektor jasa menggarisbawahi pemulihan dari pandemi. Indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur AS naik di atas ekspektasi ke level 64.0 dan perubahan tenaga kerja non-pertanian ADP AS bulan Mei juga naik sebanyak 978 ribu, jauh di atas estimasi konsensus.

Di tempat lain, investor akan memantau pembukaan China setelah Biden menandatangani perintah amandemen larangan investasi AS di perusahaan China. Perintah tersebut menyebutkan 59 perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer China atau dalam industri pengawasan, termasuk Huawei Technologies Co.

Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.39%) melemah di tengah penantian data pekerjaan AS dan pidato gubernur The Fed. Sementara harga CPO kembali naik 1.39%.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi terkoreksi karena aksi profit taking,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis jumat (04/6/2021).