ANALIS MARKET (28/6/2021) : Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan akhir pekan lalu (25/6), IHSG menutup perdagangan dengan penguatan 10.34 poin (+0.17%) ke level 6022.40 setelah sempat menguat hingga nyari sepersen di awal sesi kedua. Saham BRIS (+12.8%), HMSP (+3.1%) dan AGRO (+3.1%) yang menjadi penopang pergerakan disaat saham ARTO (-2.2%), BMRI (-1.3%) dan BBCA (-0.3%) turun menekan hingga akhir sesi perdagangan. Indeks sektor energi (+0.97%) naik signifikan mengiringi penguatan pada komoditas Batubara dan Minyak. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar 45.98 Miliar rupiah.

Di sisi lain, mayoritas bursa global ditutup bervariasi di akhir perdagangan pekan lalu (25/6). Indeks Dow jones (+0.69%), S&P500 (+0.33%) sementara NASDAQ (-0.06%) karena investor berspekulasi bahwa inflasi yang lebih tinggi akan bersifat sementara karena ekonomi terus pulih dari pandemi.

Wall Street memperpanjang kenaikan setelah indikator inflasi utama yang digunakan Federal Reserve untuk menetapkan kebijakan naik 3,4% pada Mei, kenaikan tercepat sejak awal 1990-an, Departemen Perdagangan melaporkan Jumat. Angka tersebut sesuai dengan ekspektasi dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Indeks inti naik 0,5% untuk bulan ini, yang sebenarnya di bawah perkiraan 0,6%.

Adapun saham-saham di bursa Asia berfluktuasi pada pembukaan Senin (28/6) dengan investor menimbang laju pemulihan ekonomi terhadap tekanan Covid-19 yang lebih kuat dan bank sentral mempertimbangkan pengurangan stimulus.

Indeks Nikkei (-0.00%) dan TOPIX (+0.23%) cenderung moderat.

Sementara saham global berakhir di rekor tertinggi pada pekan lalu (25/6), karena kecemasan tentang kemiringan hawkish Federal Reserve mereda, dengan investor membalas kekhawatiran bahwa pembuat kebijakan AS akan terburu-buru untuk meningkatkan suku bunga meskipun tekanan inflasi meningkat.

Sementara itu, rencana infrastruktur Presiden AS Joe Biden senilai $579 miliar tampaknya kembali ke jalurnya.

Di tempat lain, Data yang dirilis pada Minggu oleh Biro Statistik Nasional China menunjukkan laba di perusahaan industri China naik 36,4% pada Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Itu merupakan perlambatan dari 57% pertumbuhan year-on-year yang dicatat di bulan April.

Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.31%) terpantau naik menjelang pertemuan petinggi OPEC+ di minggu ini. Di tempat lain harga batu bara (+1.61%) dan CPO (+2.78%) juga terpantau naik.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas ditengah lonjakan kasus virus dalam negeri yang tinggi. Meski demikian, penguatan harga komoditas bisa menjadi penahan pelemahan indeks,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (28/6/2021).