ANALIS MARKET (17/6/2021) : IHSG Masih Ada Potensi Terkoreksi

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (16/6), IHSG ditutup melemah 10.47 poin (-0.17%) ke level 6078.57 setelah sempat bergerak terkonsolidasi diambang zona hijau. Saham-saham disektor kesehatan (-1.15%) dan Keuangan (-1.08%) memimpin pelemahan sedangkan penguatan dari saham-saham disektor teknologi (+16.63%) dan konsumsi non primer (+0.44%) gagal membawa IHSG bertahan di zona hijau. Investor terlihat berhati-hati pada hasil pertemuan FOMC setelah spekulasi pengurangan pembelian asset obligasi dan prospek suku bunga kedepan. Investor pun akan terfokus pada langkah Bank Indonesia dalam menyikapi hasil pertemuah Federal Reserve nanti.

Di sisi lain, Bursa Asia mayoritas melemah dengan indeks Nikkei (-0.51%), TOPIX (+0.02%), HangSeng (-0.70%) dan CSI300 (-1.67%) turun mengiringi ekuitas berjangka AS yang berfluktuatif dalam aksi tunggu investor terhadap pertemuan Federal Reserve. China memerintahkan perusahaan negara untuk membatasi eksposur komoditas luar negeri untuk mengendalikan melonjaknya harga bahan baku.

Sedangkan Bursa Eropa mayoritas di tutup dengan penguatan, kemarin (16/6). Indeks Eurostoxx (+0.20%), FTSE (+0.17%), dan CAC40 (+0.20%) naik dengan produsen kimia memimpin kenaikan kecil di Eropa. Investor menandai waktu sebelum keputusan kebijakan Fed jatuh tempo pada hari Rabu (16/6), karena kekhawatiran meningkat bahwa para pejabat dapat menentukan jadwal untuk mengurangi suntikan stimulus yang telah mendorong ledakan pasar. Pernyataan terbaru diatur untuk memasukkan proyeksi terbaru untuk suku bunga dan prakiraan ekonomi. Dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat tahun ini, Ketua Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan diskusi tentang pengurangan stimulus moneter dan meletakkan dasar untuk kenaikan suku bunga pasca-pandemi pertama segera setelah 2023.

Sementara itu, Indeks Nikkei (-1.03%) dan TOPIX (-0.62%) dibuka melemah diperdagangan Kamis (17/6) pagi ini, mengiringi pelemahan yang terjadi di bursa AS setelah pejabat Federal Reserve mempercepat langkah pengetatan kebijakan yang diharapkan. Investor telah mencari kejelasan tentang rencana The Fed untuk menarik kembali beberapa stimulus yang membantu pemulihan dari pandemi. Powell mengatakan para pejabat telah memulai diskusi tentang pengurangan pembelian obligasi setelah merilis perkiraan yang memproyeksikan laju pengetatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi. Selain itu, The Fed berjanji untuk melanjutkan pembelian asset pada kecepatan bulanan $ 120 miliar sampai "kemajuan lebih lanjut yang substansial" telah dibuat pada pekerjaan dan inflasi.

Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.93%) karena penguatan dolar mengurangi daya tarik komoditas yang dihargai dalam mata uang.

“Secara sentiment, IHSG hari ini masih ada potensi terkoreksi menanti keputusan suku bunga Indonesia dengan estimasitetap di level 3.5%,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (17/6/2021).