ANALIS MARKET (11/6/2021) : Pergerakan IHSG Rawan Terkoreksi
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (10/6), IHSG ditutup naik 60.06 poin (+0.99%) ke level 6107.54 dengan saham DCII (+13.3%), BBCA (+1.4%), BBRI (+1.9%), TLKM (+2.7%) dan AMRT (+10.3%) yang menjadi leader penguatan IHSG hingga akhir sesi. Angin positif ditengah kuatnya pemulihan ekonomi nasional ditandai data keyakinan konsumen yang naik menjadi 104.4 dari 101.5 dan Penjualan ritel yang bergerak positif 15.6% dari negatif 14.6% serta Optimisme emiten dalam negeri dalam melakukan aksi korporasi menjadifaktor utama.
Di sisi lain, Indeks saham Asia bergerak mixed. Indeks Nikkei (+0.34%) dan CSI300 (+0.67%) naik sedangkan TOPIX (-0.02%) dan Hangseng (-0.01%) tertahan pada zona merah. Bursa ekuitas berjangka AS naik menjadi pendorong bursa Asia disaat Investor mananti data inflasi AS untuk bulan Mei.
Sedangkan Bursa Eropa ditutup melemah, kemarin (10/6). Indeks FTSE (+0.10%) naik sedangkan indeks DAX (-0.06%) dan CAC40 (-0.26%) turun disaat indeks ekuitas AS menguat karena investor menilai data yang menunjukan harga konsumen naik sebagai indikasi daya beli masyarakat yang mulai tumbuh lebih cepat. Laporan data harga konsumen yang lebih kuat memunculkan perdebatan tentang apakah The Fed dapat mempertahankan kebijakan ultra-akomodatifnya dengan risiko destabilisasi inflasi.
Sementara itu, Indeks Nikkei (-0.23%) dan TOPIX (-0.45%) dibuka melemah diperdagangan Jumat (11/6) pagi ini, setelah saham AS dan Treasuries menguat karena investor menilai bahwa lonjakan inflasi kemungkinan bersifat sementara, meninggalkan ruang untuk dukungan bank sentral yang sedang berlangsung. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun menahan sebagian besar penurunan sebelumnya menjadi 1,43%, titik terendah sejak Maret. Imbal hasil turun setelah lonjakan singkat pada kenaikan harga konsumen AS di atas perkiraan. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun menahan sebagian besar penurunan sebelumnya menjadi 1,43%, titik terendah sejak Maret. Imbal hasil turun setelah lonjakan singkat pada kenaikan harga konsumen AS di atas perkiraan. Reaksi pasar terbaru ini menunjukkan investor sejalan dengan pandangan Federal Reserve bahwa tekanan inflasi bersifat sementara dan bahwa setiap perubahan dalam kebijakan ultra-akomodatif kemungkinan akan terjadi secara bertahap.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.28%) kembali naik, harga batu bara (+4.60%) naik signifikan.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini rawan terkoreksi di akhir pekan,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (11/6/2021).

