ANALIS MARKET (09/3/2021) : Sentimen Domestik Berpotensi Jadi Katalis Pergerakan Indeks Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, pasar saham global bergerak variatif pada perdagangan Senin (8/3) kemarin.
Dow naik 306,14 poin atau 0,97% menjadi 31.802,44, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah masing-masing sebesar 0,54% dan 2,41% menjadi 3.821,35 dan 12.609,16.
Sedangkan dari Eropa, bursa kompak mengalami kenaikan, FTSE tercatat naik 1,34% menjadi 6.719,13 diikuti Stoxx600 yang juga naik 2,10% menjadi 417,25.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.360, melemah. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka turun 0,26% sedangkan Brent naik 0,15%.
Sementara itu, diperdagangan hari ini, Selasa (09/3), Nikkei 225 dibuka menguat 0,15% sedangkan Kospi turun 0,10%. Adapun indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq menguat masing-masing 0,48%, 0,51%, dan 0,64%.
Lebih lanjut analis SAM menyebutkan beberapa sentiment yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain;
1.AS dan Tiongkok sedang mengejar kebijakan ekonomi yang berbeda setelah resesi virus korona. Salah satu kesimpulan dari Kongres Rakyat Nasional tahunan yang sedang berlangsung di Beijing adalah tujuan pertumbuhan konservatif, dengan target defisit fiskal yang lebih ketat dan pengaturan moneter yang terkendali. Ini sangat kontras dengan Washington, di mana Presiden Joe Biden sedang mempersiapkan paket fiskal besar kedua setelah dia mendapat persetujuan akhir untuk stimulus $ 1,9 triliunnya. Perbedaan kebijakan yang semakin melebar menekan nilai tukar dan berpotensi membentuk kembali arus modal global.
2.Menteri Keuangan, AS Janet Yellen menepis kekhawatiran bahwa bantuan pandemi senilai $ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden akan menyebabkan masalah inflasi, karena ia berupaya mendorong pemulihan lebih dalam ke pasar tenaga kerja AS untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang sudah berlangsung lama. Yellen menyebut dampak pada wanita dan minoritas dari Covid-19 “sangat tragis”. Dia berulang kali menolak kekhawatiran bahwa stimulus Biden berlebihan mengingat tanda-tanda pemulihan ekonomi.
3.Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2021 mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada periode survei yang sebesar 85,8, sedikit meningkat dari 84,9 pada Januari 2021. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, keyakinan konsumen terpantau menguat pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-3 juta per bulan.
4.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan implementasi sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) berbasis risiko ditargetkan sudah berjalan pada Juli 2021, sebagai strategi untuk memulihkan investasi di Tanah Air.
“Beragam kondisi tersebut diatas berpotensi jadi katalis pergerakan indeks hari ini,” sebut analis SAM dalam riset yang dirilis Selasa (09/3/2021).
Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.

