ANALIS MARKET (26/3/2021) : Sentimen Eksternal Berpotensi Jadi Katalis Pergerakan Indeks Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, Dow menguat 199,42 poin atau 0,62% menjadi 32.619,48. Sementara S&P 500 menguat 0,52% menjadi 3.909,52. Sementara Nasdaq Composite juga menguat 0,12% menjadi 12.977,68.

Dari Eropa, FTSE melemah 38,06 poin atau 0,57% menjadi 6.674,83 kemudian Stoxx600 juga mengalami pelemahan tipis 0,07% atau 0,31 poin menjadi 423,08.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level RP 14.425. Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka menguat 0,80% sementara Brent menguat 1,14%.

Sementara itu, diperdagangan Jumat (26/3) pagi ini, Nikkei 225 dibuka menguat 1,57%, sementara Kospi naik 0,45%. Adapun Indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak menguat masing-masing 0,15%, 0,21%, dan 0,32%.

Lebih lanjut analis SAM juga menyoroti beberapa sentiment yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan akhir pekan ini, antara lain; 

1.Pada konferensi pers pertamanya sejak menjadi presiden AS, Joe Biden berjanji akan melebihi Tiongkok dalam hal inovasi dan infrastruktur. Dia juga mengatakan dia terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara tetapi mengkritisi uji coba rudal baru-baru ini. Di sisi domestik, dia menjanjikan paradigma baru untuk kelas menengah Amerika, menetapkan tujuan untuk memberikan 200 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir April dan berencana untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan umum pada tahun 2024. 

2.Saat Washington dan Beijing bertikai soal teknologi, Korea Selatan terjebak di tengah. Produsen semikonduktor ini telah lama mengandalkan AS untuk keamanan dan Tiongkok untuk perdagangan, tetapi dengan chip di jantung konflik antara dua ekonomi terbesar dunia, tindakan penyeimbangan geopolitiknya menjadi semakin tidak dapat dipertahankan. Industri semikonduktor maju Korea Selatan menyaksikan melonjaknya permintaan global karena barang elektronik konsumen terjual habis selama pandemi, dengan ekspor dipimpin oleh Samsung dan SK Hynix. 

3.Pemerintah melalui Kementerian/Lembaga (KL) terkait terus berupaya untuk mendorong kredit melalui berbagai program penjaminan, sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan melakukan revisi PMK, dihrapkan industri maupun sektor bisa melakukan kredit. Perbankan diharapkan berani untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga yang rasional. Saat ini suku bunga acuan sudah berada dalam posisi terendah sepanjang sejarah yaitu 3,5%. 

4.Hingga Februari 2021, nilai transaksi aset kripto di dalam negeri tembus Rp 70 triliun. Sebagian besar investor aset kripto di Indonesia adalah generasi Z (lahir 1997-2012) dan milenial (lahir 1981-1996). Pemerintah tengah menyiapkan regulasi lengkap tentang perdagangan aset kripto sejalan dengan pembentukan Digital Future Exchange (DFX) yang ditargetkan beroperasi pada semester II tahun ini. 

“Beragam kondisi tersebut diatas berpotensi jadi katalis pergerakan indeks hari ini,” sebut analis SAM dalam riset yang dirilis Jumat (26/3/2021).

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.