ANALIS MARKET (25/3/2021) : Pergerakan IHSG Cenderung Terkonsolidasi
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (24/3), IHSG ditutup turun 96.57 poin (-1.54%) ke level 6156.14 dengan saham-saham di sektor pertambangan (-3.16%) dan Pertanian (-2.36%) mengalami pelemahan terdalam. IHSG melemah mengiringi penurunan mayoritas indeks saham Asia-Pasifik yang terdalam selama dua minggu terakhir. Momentum opimisme investor akan pemulihan ekonomi global yang lebih cepat seakan terhalang beberapa negara yang melakukan rencana penutupan area atau lockdown sebagai upaya menahan laju pertumbuhan kasus penularan yang tinggi saat ini di Eropa.
Sedangkan Indeks saham Jepang, Tiongkok, Hongkong hingga Korea Selatan ditutup turun signifikan. Indeks Nikkei (-2.04%), TOPIX (-2.18%), HangSeng (-2.03%), CSI300 (-1.61%) dan KOSPI (-0.28%) turun setelah turunnya optimisme pemulihan dari pendemi yang membebani pergerakan ekuitas diseluruh dunia. Ekuitas Hong Kong jatuh mendekati koreksi di tengah keputusan kota untuk menghentikan sementara vaksin BioNTech SE.
Adapun Bursa Eropa ditutup bervariasi. Indeks Eurostoxx (-0.12%), DAX (-0.35%) turun sementara FTSE (+0.20%) dan CAC40 (+0.03%) naik setelah pergerakan yang cukup suram pada ekuitas Asia-pasifik. Jerman, Prancis, dan Italia telah memperluas pembatasan terkait virus dan infeksi melonjak di tempat lain.
Selanjutnya, investor akan menanti hasil lelang surat utang dengan yield lima dan tujuh tahun dan data Persediaan minyak di AS.
Investor juga masih akan terfokus pada volatilitas harga komoditas tambang yang mengkhawatirkan hingga perkembangan pembatasan baru di Eropa yang diduga mengganggu penyerapan komoditas dari perdagangan ekspor.
Sementara itu, diperdagangan Kamis (25/3) pagi ini, Bursa Jepang dibuka naik, dengan indeks Nikkei (+0.68%) dan Topix (+1.16%) ditengah rebound-nya harga minyak dan pernyataan kompak Yellen dan Powell.
Meski demikian, investor masih akan mengawasi dampak pasar dari laporan bahwa Korea Utara menembakkan rudal balistik. Dan ancaman saham China yang dikeluarkan dari bursa AS semakin menarik, dengan Komisi Sekuritas dan Bursa mulai menerapkan undang-undang keras yang disahkan pada akhir pemerintahan Trump.
Di tempat lain, Imbal hasil US Treasury menghapus penurunan karena investor menunggu lelang, Investor sedang mempertimbangkan sektor pasar saham mana yang paling tepat untuk mendapatkan keuntungan dari penguatan pertumbuhan, sambil memantau risiko inflasi yang lebih tinggi.
Baik Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengindikasikan kepada Kongres bahwa mereka memiliki kepercayaan pada ekonomi Amerika Serikat yang kembali menguat. Dari komoditas, harga minyak pagi ini (-0.69%) terkoreksi setelah naik lebih dari 5%.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG cenderung terkonsolidasi hari ini ditengah aksi wait and see investor pada pasar AS. Di sisi lain, kasusu virus gelombang 3 di Eropa juga bisa turut meningkatkan kekhawatiran pasar,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (25/3/2021).

