ANALIS MARKET (16/3/2021) : Sentimen Domestik Berpotensi Jadi Katalis Pergerakan Indeks Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, pasar saham global bergerak variatif pada perdagangan Senin (15/3).

Dow naik 174,82 poin atau 0,53% menjadi 32.953,46, begitupun S&P 500 yang naik 0,65% menjadi 3.968,94. Nasdaq Composite juga naik sebesar 1,05% 13.459,71.

Dari Eropa, FTSE tercatat turun 11,17 poin atau 0,17% menjadi 6.749,70. Sedangkan dari Asia Nikkei 225 naik sebesar 0,17% sedangkan Kospi turun sebesar 0,28% menjadi 29.766,97 dan 3.045,71. 

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada pada level Rp 14.405,-.

Komoditas utama dunia, yaitu minyak WTI dibuka turun 0,03% sedangkan Brent naik 0,10%.

Sementara itu, diperdagangan Selasa (16/3) pagi ini, Nikkei 225 dibuka menguat 0,09% dan Kospi naik 0,40%. Adapun indeks futures di Amerika Serikat, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak melemah masing-masing sebesar 0,18%, 0,13%, dan 0,11%.

Lebih lanjut analis SAM juga menyebutkan beberapa sentiment yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; 

1.Produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok melonjak dalam dua bulan pertama tahun ini, data resmi menunjukkan pada Senin (15/3). Hasil tersebut menggarisbawahi pemulihan negara itu dari dampak pandemi virus corona Covid-19. Produksi industri Tiongkok melonjak 35,1% pada periode tersebut. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam beberapa dekade. Sementara itu penjualan ritel melampaui ekspektasi dengan pertumbuhan 33,8%. 

2.Negara-negara terbesar di Eropa, termasuk Jerman dan Prancis, menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca Covid-19 di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping dari dua gelombang pertama. Italia, Spanyol, Belanda, Irlandia dan Portugal juga menangguhkan penggunaan vaksin tersebut. Langkah ini berbeda untuk beberapa negara yang sebelumnya mengatakan penyuntikan harus dilanjutkan sementara masalah itu diselidiki. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah membela vaksin tersebut dan European Medicines Agency mengatakan manfaatnya terus melebihi risikonya. 

3.Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Februari 2021. BPS mencatat, surplus neraca dagang pada Februari lalu sebesar US$ 2 miliar. Baik ekspor maupun impor pada bulan Februari tercatat tumbuh positif dibandingkan Februari 2020. Ekspor Februari 2021 naik 8,56% YoY, sementara impor tumbuh 14,86% YoY. 

4.Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2021 tercatat sebesar US$ 420,7 miliar atau setara Rp 5.889 triliun (kurs Rp 14.000), meningkat 2,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy). Peningkatan utang LN akhir Januari ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,4% (yoy).

“Beragam kondisi tersebut diatas berpotensi jadi katalis pergerakan indeks hari ini,” sebut analis SAM dalam riset yang dirilis Selasa (16/3/2021). 

Melalui tulisan ini, kami kembali menyerukan kepada seluruh mitra investasi untuk selalu menjaga kesehatan, mengikuti semua protokol kesehatan, menjaga jarak sosial dan fisik, serta seoptimal mungkin untuk melakukan aktivitas dari rumah. Semoga kita berhasil.