ANALIS MARKET (10/3/2021) : IHSG Berpotensi Menguat Terbatas

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (09/3), IHSG ditutup melemah (-0.78%) atau turun 48.82 poin, cukup dalam dibandingkan dengan bursa regional,  ke level 6199.65 dengan saham-saham disektor pertambangan (-1.51%) yang kembali mnejadi pusat tekanan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Harga tambang logam nikel merosot 2.98% dibawah 16 ribu untuk pertama kalinya ditahun 2021 menjadi katalis negatif emiten-emiten yang related. Nikel merosot 20% pada sejak akhir bulan February 2021 disaat potensi oversuply pada persediaan nikel dunia akibat potensi peningkatan permintaan. Data penjualan eceran masih dibawah ekspektasi pertumbuhannya negatif 16.4% dari ekspektasi negatif 9.9% menjadi salah satu faktor psimisme investor pada permulihan ekonomi dalam negeri.

Sedangkan Indeks saham Asia ditutup mayoritas menguat dimana indeks Nikkei (+0.99%), TOPIX (+1.27%) dan Hangseng (+0.81%) naik kecuali indeks CSI300 (-2.15%) turun setelah Tiongkok melakukan intervensi untuk mengurangi penurunan sebelumnya. Indeks berjangka AS yang naik, memberikan dorongan positif pada ekuitas Asia.

Di sisi lain, Bursa Eropa menguat di akhir perdagangan kemarin (09/3). Indeks Eurostoxx (+0.61%), FTSE (+0.17%) dan DAX (+0.40%). Saham-saham disektor pertambangan menjadi pemberat setelah harga komoditas tambang kembali turun. Selanjutnya investor akan menanti data laporan persediaan minyak di AS dan indeks harga konsumen di Tiongkok dan AS sebagai indikator terbaru percepatan pemulihan ekonomi serta Bank Sentral Eropa mengadakan pertemuan kebijakan moneter dan Presiden Christine Lagarde akan melakukan pengarahanpada hari Kamis.

Adapun diperdagangan Rabu (10/3) pagi ini, Bursa Jepang mayoritas dibuka lebih tinggi, dengan indeks Nikkei (+0.31%) dan Topix (+0.03%).

Imbal hasil AS 10-tahun bertahan di bawah resistensi sekitar 1,68%, Kemunduran dalam imbal hasil Treasury dari sekitar tertinggi satu tahun telah memungkinkan pengambil risiko untuk kembali ke saham, yang telah menderita baru-baru ini di tengah kekhawatiran tentang ekuitas yang bubble.

Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.12%) kembali melanjutkan pelemahannya, sementara harga CPO (+0.90%) naik hampir sepersen.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas ditengah pelemahan nilai tukar rupiah maupun aksi jual asing beberapa hari ini seiring kekhawatiran akan imbal hasil AS,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (10/3/2021).