ANALIS MARKET (20/12/2021) : IHSG Diperkirakan Melemah
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, pada Jumat (17/12) lalu, IHSG ditutup menguat tipis (+0,11%) di level 6601.93. Para investor merespon adanya rilis data neraca dagang Indonesia yang mengalami surplus, namun investor asing membukukan net sell dalam beberapa hari di pekan kemarin membuat IHSG masih mengalami konsolidasi cendrung melemah ditengah adanya sentiment window dressing, yang membuat investor asing mengalami aksi profit taking di pekan kemarin yaitu adanya sentimen inflasi di AS. Penguatan IHSG didukung oleh sektor energy (+1.83%), sektor basic materials (+0.44%), dan sektor infrastruktur (+0.16%). Adapun investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 82.66 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak di distribusi adalah: BBRI, BMRI, ASII. Meski demikian, IHSG pada perdagangan Jumat (17/12) pekan lalu masih belum dapat menembus keatas level MA 5 dan MA 20 yang kini menjadi resistance. IHSG diperkirakan dapat naik lebih kuat apabila membentuk golden cross pada MACD yang mana tidak lama lagi akan terjadi. Saham-saham yang memiliki potensi penguatan secara teknikal yaitu: DMAS, BKSW, BBCA, IMJS, JSMR, BJBR, INKP, MNCN, TPIA.
Di sisi lain, Bursa AS ditutup kompak melemah yang cukup dalam pada pekan lalu, pelemahan tersebut dipimipin oleh Dow Jones -1.48%, sentiment yang mendorong pelemahan ini adanya pernyataan dari Pfizer pada jumat lalu bahwa pandemic Covid 19 dapat berlanjut hingga tahun depan ditengah adanya inflasi yang juga diperkirakan terjadi sampai semester 1 tahun depan serta adanya keputusan Th Fed yang mengurangi laju bulanan pembelian obligasi sebesar US$ 20 miliar untuk obligasi pemerintah dan US$ 10 miliar untuk efek yang didukung hipotek agensi. Hal ini akan dimulai pada pembelian pertengahan Januari 2022. Keputusan tersebut membuat The Fed kemungkinan mengakhiri pembelian aset pada Maret 2022, lebih awal dari perkiraan pada Juni 2022.
MARKET OUTLOOK
Kemudian bursa Asia sudah bergerak negatif pada pagi hari ini, Nikkei diperdagangkan -0.69% dan Kospi -0.87% pada saat laporan ini ditulis. Para investor merespon adanya bank-bank sentral di beberapa negara yang memperketat kebijakan moneter untuk menjinakan inflasi ditengah adanya pandemi yang membuat kekhawatiran para investor.
Sementara dari dalam negeri, pada pekan masih minimnya sentiment selain adanya window dressing para investor masih akan merespon adanya kebijakan moneter di beberapa negara walaupun dari dalam negeri cendrung stabil serta para investor juga akan mencermati penanganan pandemic di Indonesia yang diharapkan tidak adanya lonjakan kasus.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, IHSG hari ini diperkirakan melemah dengan rentang support dan resistance 6530 – 6620,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (17/12/2021).

